Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perilaku Pengendara Jadi Alasan Motor Dilarang Masuk Tol

Kompas.com - 03/07/2018, 11:02 WIB
Alsadad Rudi,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sampai saat ini peraturan yang berlaku di Indonesia belum memperbolehkan sepeda motor pengendara umum masuk ke jalan tol.

Padahal di sisi lain, cukup banyak negara lain yang memperbolehkan motor masuk ke tol.

Pendiri dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menyatakan mendukung larangan motor masuk tol yang sampai kini masih diterapkan.

Pasalnya, Jusri menilai mental berkendara orang Indonesia belum siap, baik pengendara roda dua, roda empat maupun di atasnya.

Baca juga: Sembunyi di Balik Mobil, Pengendara Motor Masuk Tol di Pondok Gede

"Cara kita berkendara di jalan raya tidak disiplin. Sehingga kita tidak bisa membandingkan kenapa pengguna sepeda motor di luar negeri bisa masuk tol, sedangkan di sini tidak," kata Jusri kepada Kompas.com, Senin (2/7/2018).

Kondisi jalan tol Jakarta-Cikampek dari Cawang ke arah Cikampek tampak lengang di beberapa kilometer awal pada Jumat (15/6/2018) siang.KOMPAS.com/ERWIN HUTAPEA Kondisi jalan tol Jakarta-Cikampek dari Cawang ke arah Cikampek tampak lengang di beberapa kilometer awal pada Jumat (15/6/2018) siang.

Jusri mencontohkan masih banyaknya pengendara mobil di jalan tol yang tidak bisa membedakan lajur cepat dan lajur lambat. Belum lagi maraknya penyerobotan lajur darurat (bahu jalan).

Kondisi tersebut belum termasuk truk yang kerap didapati melaju di lajur kanan, dari seharusnya di lajur kiri.

"Jadi dari sisi safety kayaknya belum. Saya tidak setuju motor masuk tol, kecuali masyarakatnya sudah tertib berlalu lintas, baik dalam speed management maupun perilaku lainnya di jalan tol," ucap Jusri.

Baca juga: Kata Jasa Marga Soal Motor yang Masuk Tol Pondok Gede

Jalan Tol Bali MandaraKOMPAS.com/SRI LESTARI Jalan Tol Bali Mandara

Menurut Jusri, kalaupun motor ingin diperbolehkan masuk tol, penerapannya sebaiknya dilakukan seperti di Jembatan Suramadu, Surabaya ataupun Jembatan Bali Mandara, Bali.

Di sana, ada pemisahan antara jalur kendaraan roda empat ke atas dengan kendaraan roda dua.

Baca juga: Bahu Jalan Tol Bukan Lokasi Aman untuk Istirahat

"Dengan adanya pemisahan itu, maka dari aspek keamanan, khususnya pengguna roda empat jauh lebih aman. Tidak bercampur. Jadi kualitas safetynya lebih bagus daripada yang bergabung," pungkas Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com