Cikarang, KOMPAS.com - Terhitung sejak pertengahan 2017, industri otomotif Indonesia kedatangan pemain baru dari China, yakni Wuling Motors.
Tak cuma sekedar mendatangkan produk dan kemudian menjualnya, perusahaan otomotif bentukan antara Shanghai Automotive Industry Corporation (SAIC), General Motors China dan Guangxi Automobil Group ini juga membuka pabrik di Indonesia.
Bermodalkan investasi 700 juta Dollar Amerika Serikat, Wuling Motors membangun pabrik di atas lahan seluas 60 hektar di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Baca juga : Wuling Fokus Hadapi Lebaran yang Pertama
Pada Rabu (9/5/2018), Kompas.com beserta beberapa media diundang PT SAIC General Motor Wuling (SGMW) Motor Indonesia berkunjung ke pabrik yang beralamat di Greenland International Industri Center (GIIC) itu.
SGMW mengundang awak media untuk menyaksikan langsung proses pembuatan mobil di pabrik yang tercatat mulai dibangun 20 Agustus 2015, dan beroperasi sejak 11 Juli 2017 ini.
Di sana, para awak media diberikan gambaran seputar tahap-tahap dalam memproduksi mobil, dari nol hingga akhirnya siap dikirim ke diler.
Ada empat tahapan dalam proses produksi mobil di pabrik Wuling. Keempatnya adalah press shop, body shop, paint shop, dan general assembly.
Press shop adalah tahap paling awal. Pada tahap ini, gulungan baja dicetak menjadi bagian-bagian pada mobil, dari mulai pintu, atap, hingga kap mesin.
Baca juga : Tengok Referensi Modifikasi Wuling Cortez
Setelah diolah, baja-baja yang sudah dibentuk tadi dikirim ke body shop untuk dirakit menjadi bentuk mobil yang utuh.
Proses perakitan ini menggabungkan tenaga manusia dan robot.
"Setelah stamping baru kita masukan proses building. Building sudah jadi dalam bentuk mobil semua," ucap Senior Director Manufacturing SGMW Arif Pramadana.
Setelah bentuk mobil secara utuh jadi, proses selanjutnya adalah paint shop. Di sini mobil akan dicat menggunakan warna khusus.
Menurut Arif, paint shop merupakan tahap paling sulit. Sebab pengerjaannya perlu kehati-hatian.
Tujuannya agar warna yang ditempelkan di body mobil memiliki tingkat kecerahan yang akurat.
"Karena debu kecil saja bisa berdampak. Jadi harus dipastikan tidak ada debu sama sekali yang melekat di body. Ngeceknya manual," ucap Arif.
Baca juga : Negara ASEAN Setir Kanan Jadi Target Ekspor Wuling Indonesia
Setelah dicat, barulah kemudian mobil dibawa ke general assembly. Di sini, mobil mulai dipasangi semua kelengkapan kendaraan, baik sisi interior dari mulai dasbor, kursi dan AC; sisi eksterior seperti wiper, ban, dan lampu; hingga mesin beserta transmisinya.
"Mesin dipasang paling akhir. Untuk mesin sendiri didatangkan secara utuh langsung dari China," ujar Arif.
Jika semua tahap sudah dilalui, mobil akan dites lebih dulu di trek pengujian.
Trek pengujian terdiri dari berbagai kondisi lintasan, dari mulai lurus, bergelombang hingga yang tergenang air.
Usai dites, mobil akan masuk kembali di pabrik untuk dicek ulang. Jika ada bagian yang belum sesuai, maka mobil akan diperbaiki lebih dulu.
"Sedangkan kalau sudah pas, mobil akan langsung dikumpulkan dan siap dikirim ke diler," pungkas Arif.