Jakarta, KOMPAS.com – Pihak General Motors Korea Selatan (GMK) sedang mengalami masa-masa kritis. Menjadi basis produksi beberapa model untuk pasar global salah satunya Indonesia, membuat posisi GMK cukup penting.
Terkait dengan efek dari masalah GMK, General Motors Indonesia (GMI) masih belum mau berkomentar. Padahal ada tiga produk yang dipasarkan di dalam negeri berasal dari Negeri Ginseng tersebut.
Meski begitu, GM Indonesia coba mengomentari terkait dengan masalah yang terjadi dengan saudaranya di sana. Yuniadi Haksono Hartono, External Affairs and Communication Director GM Indonesia mengatakan, GMK sedang dalam fokus untuk mendapatkan dukungan dari para pemangku kepentingan utama, untuk rencana perubahan.
“Rencana yang diusulkan akan membahas kerugian finansial yang signifikan dari GMK, yang terjadi selama tiga tahun terakhir,” ujar Yuniadi kepada Kompas.com, Senin (3/4/2018).
Baca juga : Merasa Sukses 2017, GM Indonesia Berharap Positif Tahun Ini
“Ini termasuk investasi dalam program kendaraan global baru, rekapitalisasi neraca keuangan GMK dan perjanjian upah, yang mendukung GMK menjadi produsen yang berbiaya kompetitif untuk masa depan,” ucap Yuniadi.
Yuniadi juga menyebutkan, kalau produsen asal Amerika Serikat tersebut yang berada di Korsel tersebut, juga mengumumkan akan menghentikan kegiatan manufaktur, di salah satu dari tiga lokasi yang kurang dimanfaatkan.
“Rencana ini membutuhkan dukungan dari para pemangku kepentingan utama, yaitu serikat pekerja, pemerintah Korea dan pemegang saham terbesar kedua GMK, Korea Development Bank (KDB),” ucap Yuniadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.