Jakarta, KOMPAS.com - Banyak pengemudi yang belum memahami posisi tangan yang benar saat mengemudikan kendaraan. Padahal posisi tangan yang salah bisa mengakibatkan pengemudi kurang sigap bereaksi saat dihadapkan pada situasi darurat.
Trainer dari Indonesia Safety Driving Center (ISDC) Norman Syam mengatakan, posisi tangan yang benar saat memegang setir adalah kedua telapak tangan menggenggam kemudi di bagian terluar. Jempol di kedua telapak tangan juga tidak boleh ditekuk ke dalam.
Jika diibaratkan jarum jam, bagian terluar yang dimaksud adalah tangan kiri berada di posisi pukul 9, sedangkan tangan kanan di pukul 3. Selain dianggap lebih aman, fitur-fitur pada mobil modern biasanya juga terpasang pada bagian setir di posisi pukul 9 dan 3.
Sedangkan bagian terdalam yang tidak disarankan adalah tangan kiri di posisi pukul 10 dan tangan kanan di posisi pukul 2, atau bahkan lebih tinggi lagi, yakni di posisi pukul 11-1 dan 12.
Menurut Norman, kurang amannya posisi 10-2, 11-1, atau bahkan 12 karena ada potensi tangan menyilang saat menghadapi situasi darurat. Di posisi tangan menyilang, pengemudi dianggap lebih sulit mengendalikan kendaraan sehingga berpotensi menyebabkan insiden.
Baca juga : Begini Posisi Tangan yang Tepat Saat Mengemudi
"Karena jika memegang setir di bagian dalam, kita tidak tahu seberapa jauh setir itu berputar. Dibanding kalau memegang di bagian luar," kata Norman di Jakarta, Minggu (25/2/2018).
Menurut Norman, pengemudi akan mudah bermanuver di situasi darurat jika memegang setir di posisi 9-3. Selain posisinya yang sejajar dengan jantung, posisi 9-3 juga sesuai dengan perkembangan teknologi keselamatan kendaraan. Karena tidak menghalangi keluarnya kantong udara atau airbag.
"Itu sebabnya di hampir semua mobil zaman sekarang, pengait tangan ada di posisi 9-3. Tujuannya agar pengemudi bisa secara otomatis menempatkan tangannya pada posisi tersebut," ucap Norman.
Dalam laman resminya, Nissan Indonesia menyatakan faktanya lebih dari 95 persen pengendara di jalan raya mengemudi dengan tangan di posisi 10-2 dan posisi lain yang dianggap nyaman. Alasannya, karena posisi tersebut merupakan posisi yang diajarkan saat mengikuti kursus mengemudi pada masa lalu.
Namun, Nissan menyatakan posisi 10-2 dan posisi lainnya sudah tidak relevan dengan perkembangan teknologi yang disematkan pada mobil masa kini. Karena itu Nissan merekomendasikan agar pengendara mengemudi dengan tangan di posisi 9-3.
Menurut Nissan, menempatkan tangan di posisi 10-2, 11-2 atau bahkan 12 akan menghalangi keluarnya airbag dari tempat penyimpanan. Bahkan ada resiko tangan pengendara akan terluka.
"Bayangkan bila airbag yang keluar dengan kecepatan tinggi menghempaskan tangan Anda dan langsung mengenai wajah. Posisi tangan 10-2 akan membuat Anda terluka. Apalagi ketika Anda menggunakan jam tangan. Tentu hal ini tidak bisa dihindari," tulis Nissan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.