Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Bisa Masuk Rantai Pasok Global Mobil Listrik

Kompas.com - 14/02/2018, 08:42 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Jakarta, KOMPAS,com – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) masih optmis kalau kesempaan untukm Indonesia menjadi bagian dari supply chain global mobil listrik bisa terealisasi. Hanya saja, tinggal menunggu regulasi yang akan dikeluarkan oleh pemerintah, apakah mendukung hal tersebut.

Mengingat saat ini Thailand menjadi sorotan, soal peryataan pihak prnsipal Toyota yang siap gelontorkan investasi triliunan rupiah untuk memproduksi kendaraan listrik, setelah reglasi dan skema insentifnya resmi ditetapkn Maret 2017 lalu. Bahkan rumornya Thailand bakal menjadi basis produksi komponen penting kendaraan listrik, baterai.

Warih Andang Tjahjono, Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) sedikit menampiknya. Dirinya menyebut kalau sampai saat ini Thailand masih pada tahap assembly, belum sampai pada industri.

“Jadi masih ada kesempatan, kalau regulasinya menarik pasti datang ke sini investasinya. Kesempatan masih terbuka, masih banyak, supply chain kendaraan listrik itu banyak sekali, dari baterai saja masih ada strkturnya lagi dan banyak dan lain sebagainya,” ucap Warih kepada Kompas.com, Selasa (13/2/2018).

Baca juga : Era Kendaraan Listrik di Indonesia Jangan Sekadar Regulasi

Hop off-Hop On merupakan sarana transportasi massal berteknologi listrik yang digunakan di kampus KMUTT, Bangkok, Thailand, sebagai sarana sosialisasi dan implementasi era kendaraan listrik di masyarakat kampus. KMUTT Hop off-Hop On merupakan sarana transportasi massal berteknologi listrik yang digunakan di kampus KMUTT, Bangkok, Thailand, sebagai sarana sosialisasi dan implementasi era kendaraan listrik di masyarakat kampus.

Terkait komponen penting kendaraan listrik apa yang berpeluang untuk diproduksi di dalam negeri, Warih mengatakan kesemuanya memungkinkan untuk dibuat di Indonesia, walaupun pemerintah disebut lebih menginginkan baterai.

“Pemerintah berharapanya bisa melokalkan baterai, meski begitu yang pasti ketiga-tiganya (PCU, motor listrik, baterai) punya kesempatan, mungkin kita harus menyiapkannya terlebih dahulu,” ujar Warih.

Baca juga : Toyota Investasi Triliunan untuk Mobil Listrik di Thailand

Warih merekomendasikan, akan lebih baik kalau Pemerintah memetakan terlebih dahulu sumber daya alam (SDA) apa yang dimiliki Indonesia, yang kemudian baru dicocokkan dengan struktur komponen kendaran listrik tersebut.

“Kalau kita bisa mencocokkan, Indonesia punya SDA ‘A’ misalnya dan cocok dengan komponen ‘A’, dan ketika Indonesia memiliki selling point itu, mungkin bisa menarik investor, oh SDA Indonesia banyak. Bisa juga membangun daerah industri khusus, perusahaan pemasok kendaraan listrik hanya tinggal datang ke sana untuk memproduksi, soal perizinan dan tenaga kerja ditangani pemerintah atau lembaga sendiri,” kata Warih.

“Jadi itu bisa memberikan kemudahan kepada investor untuk melakukan lokal produksi di Indonesia, khusus untuk komponen kendaraan listrik,” ucap Warih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau