Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Adu Banteng", Jenis Kecelakaan Paling Sering Terjadi

Kompas.com - 27/10/2017, 16:44 WIB
Stanly Ravel

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Hingga saat ini, sepeda motor masih menjadi kontributor terbesar penyumbang angka kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan fatalitas. Menurut data Integrated Road Safety Management System (IRSMS) Korlantas Polri, pada 2016 lalu motor menyumbang angka kecelakaan sebanyak 72 persen dari total seluruh tipe kendaraan.

Mirisnya, korban jiwa yang meninggal dunia mayoritas dikuasai oleh kelompok usia produktif antara 15 sampai 64 tahun dengan persentase hingga 80 persen. Sedangkan untuk anak dan remaja dari usia 0 sampai 14 tahun berkontribusi delapan persen, sisanya ditempati orang tua dan manula.

Bahkan dari data triwulan IRSMS, tren usai antara 15 sampai 25 tahun cukup dominan. Antara 2010-2016 yang dibuat IRSMS, korban meninggal dunia usia produktif terus naik setiap tahun.

Bukan hanya nyawa yang hilang, dampak dari kecelakaan lalu lintas juga berujung pada kerugian secara ekonomi.

Tren kecelakan berdasarkan jenis kendaraan Tren kecelakan berdasarkan jenis kendaraan

Baca : Angka Pelanggaran Lalu Lintas Tidak Pernah Turun

Melihat dari tipe kecelakaan lalu lintas berdasarkan data dua triwulan terakhir di IRSMS, secara nasional paling besar adalah "adu banteng" atau depan dengan depan. Totalnya mencapai 7.016 kejadian, sementara urutan kedua ditempati tabrak belakang dengan jumlah 6.528 kejadian.

Tren kecelakaan berdasarkan usia Tren kecelakaan berdasarkan usia

Sedangkan dari laporan kecelakaan triwulan IRSMS berdasarkan polda, jumlah kejadian paling banyak berada di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan posisi ketiga di tempati Sulawsi Selatan. Sementara dari angka korban meninggal terbanyak ada di Jawa Timur dengan jumlah 1.473 dan total kerugian meterial sebesar Rp 8.360.535.000 berdasarkan data triwulan terakhir.

Untuk Metro Jaya sendiri jumlah kejadian selama triwulan sebesar 1.367 dan total korban meninggal 245 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau