Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asa Suzuki di Pasar Bebek Lewat New Smash

Kompas.com - 23/03/2017, 15:38 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Selalu menarik mengamati geliat motor Suzuki di Indonesia. Mereka kini sedang berusaha bangkit dengan duet GSX Series 150 cc. Termutakhir, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) coba menghidupkan kembali segmen bebek 110 cc dengan Smash terbaru.

[Baca: Bebek Suzuki Hidup Lagi, Tanpa Ingar BIngar ]

Target yang dipatok tidak besar, cuma 500 unit secara nasional per bulan, atau hanya 6.000-an unit setahun. SIS membidik daerah-daerah di luar Pulau Jawa untuk dijadikan pasar utama.

Bahkan kini arahnya digeser, tak lagi besar dari pembeli perorangan, tapi penjualan fleet dengan menyasar perusahaan untuk kendaraan operasional.

Angka yang ”aman” untuk ukuran target produk baru. Coba tengok Honda Revo Series sebagai kompetitornya, yang masih bisa menjual 150.000 unit setahun dari tiga varian. Yamaha Vega Force juga masih bertahan dengan 30.000-an unit setahun.

Tes Pasar
”Sementara memang kami tidak (memproduksi) terlalu banyak, karena menyasar market yang agak spesifik. Artinya, fokus ke instansi pemerintah dan daerah luar Jawa. Kami mau tes dulu pasarnya. Kalau memang kebutuhan banyak, kami akan tambah,” kata Yohan Yahya, Kepala Divisi Pemasaran dan Penjualan SIS R2 kepada KompasOtomotif, (23/3/2017).

Ada asa yang terpendam untuk kembali menggairahkan nama Smash yang pada awal kemunculannya sempat menjadi tulang punggung SIS. Perusahaan pernah mengusung nama baru, Shooter, mendampingi Smash, namun tidak terlalu ”ngangkat”.

Dari data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) tahun lalu, Suzuki terakhir menjual Shooter pada Januari dengan distribusi 267 unit. Lalu Smash juga terhenti penjualannya pada Maret, dengan total penjualan setahun cuma 176 unit.

Praktis pada 2016, SIS cuma menjual bebek entry level tak sampai 500 unit. Mungkinkah Smash bangkit kembali seperti masa jayanya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com