Jakarta, KompasOtomotif – Kabar tak sedap kembali datang dari segmen mobil kota Toyota, Etios Valco, yang performanya di dua bulan ini tak menggembirakan, bahkan anjlok hampir 90 persen, menurut data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Sebelumnya city car ini sempat dikabarkan stop produksi pada akhir Desember 2016 lalu, walaupun akhirnya informasi tersebut direvisi oleh pihak Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Saat ini Etios masih diproduksi dengan volume hanya 10 unit per hari.
Melihat kondisi ini, bagaimana kemudian nasib Etios, apakah akan mendapat penyegaran setalah 4 tahun eksis atau malah di “drop” dari arena pertarungan mobil kota? Pasalnya, secara keseluruhan juga, segmen city car punya rapor buruk, terlebih karena segmen LCGC yang makin berkembang, Agya dan Calya.
Baca juga : Toyota Buktikan Bahwa Etios Masih Diproduksi
Fransiscus Soerjopranoto, Executive General Manager PT Toyota Astra Motor mengatakan, pihaknya masih mempelajari Etios, baik dari segi market maupun kebutuhan di kelas yang sama. Apakah sudah perlu diubah, atau malah diajak untuk dapat berganti (shifting) ke segmen lain, sejalan dengan progress in life mereka.
“Ubahannya (fisik) akan tergantung pada pasar, apakah butuh besar atau tidak. Termasuk kalau memang pasarnya sudah move on ke produk Toyota lain. Mungkin kita pikirkan buat apakah kami teruskan di segmen ini, atau apakah kita siapkan produk lain dan sebagainya, yang pasti kami akan terus studi,” ucap Soerjopranoto kepada KompasOtomotif, Rabu (22/3/2017).
Soerjo melanjutkan, Toyota memikirkan produk atau segmen bukan hanya satu persatu, tetapi keseluruhan sebagai sebuah kesatuan. Menurutnya, menjadi hal yang wajar apabila segmen berubah, karena beberapa faktor, baik dari yang paling dasar, ekonomi dan gaya hidup, serta ketersediaan produk sesuai kebutuhan.
Penuhi Permintaan
Kondisi yang saat ini terjadi di segmen Etios atau low hatchback ini, kata Soerjo, diawali karena kebutuhan berubah, misalnya memerlukan kendaraan roda empat yang cukup dengan kondisi keuangan. Tentunya setelah sekian lama, para pengguna ini butuh naik kelas, makanya mereka bisa pindah ke MPV Calya atau Avanza.
“Masa mau ada di kelas low hatchback terus, sementara kebutuhan, baik personal atau keluarga makin bertambah. Thats why kebutuhan pasarnya pun shifting ke arah MPV, jadi kita gak mau stay put saja, tapi terus menyesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan pasarnya,” ujar Soerjo.
“Jadi Toyota tidak ingin berpikir hanya ke satu produk atau segmen, tapi whole market dan bagaimana kami bergerak, serta bagaimana bisa menjawab pergerakan itu, dengan produk-produk yang kami siapkan,” kata Soerjo.
Kalau melihat posisi Etios Valco ke depan memang akan semakin hilang kesempatannya di pasar. Apalagi, awal April Toyota mau meluncurkan Agya bermesin 1.2 liter, kelas sama yang dihuni Etios Valco.
Agya 1.2 liter akan menawarkan beberapa kelebihan yang tidak dimiliki Etios Valco, yakni transmisi otomatis. Jadi, jikalau opsi penghapusan Etios Valco dari segmen city car akan segera terwujud, jangan terlalu terkejut!