Denpasar, KompasOtomotif - Ragam kendala menyelimuti kelahiran mobil perdesaan. Ada beberapa masalah utama yang salah satunya menjadi sorotan paling besar di Institut Otomotif Indonesia (IOI).
"Mesin jadi salah satu masalah utama. Saat ini kami hanya punya 2 alternatif, Kubota, dan Tri Ratna. Kita juga sedang coba kerja sama dengan Viar," ujar I Made Dana Tangkas, Presiden IOI, di sela - sela Expo
Industri Kreatif Mobil dan Motor di Bali Creative Industry Center (BCIC) Denpasar, Kamis (9/3/2017).
Alternatif lain, lanjut Made Dana, adalah impor dari China dan dirakit di Tanah Air. Jika sudah bisa diproduksi lokal akan bisa menekan biaya produksi. Sebab, powertrain memegang 20 persen distribusi produk.
Mesin yang dibutuhkan saat ini lebih menitikberatkan pada kekuatan daya laju awal (torsi) dibanding tenaga. Torsi jadi kunci utama untuk mobil dengan daya angkut besar (1 - 2 ton). Made Dana menjelaskan maksimal kecepatan akan dibatasi 60 - 70 kpj.
Untuk penggerak ada 2 pilihan, 2 roda dan 4 roda. Kebutuhan gerak 4 roda lebih diperuntukkan pada mobil dengan rute ekstrem seperti menanjak, jalan becek dan berbatu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.