Jakarta, KompasOtomotif – Permintaan pasar akan sepeda motor jenis underbone alias bebek masih fluktuatif, tampak naik dan turun. Namun dalam tiga bulan terakhir, yakni September, Oktober, dan November 2016 berturut-turut mengalami penurunan. Meski begitu, sampai saat ini produsen masih mempertahankan eksistensinya.
Dari data distribusi Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) di November 2016 penjualan sepeda motor bebek di angka 47.661 unit, lebih kecil dibanding bulan sebelumnya sebesar 48.405 unit. Secara keseluruhan, penyerapan pasar akan sepeda motor bebek di Januari-November 2016 sebanyak 559.926 unit.
Honda masih menjadi merek yang paling banyak berjualan dengan total 36.826 unit, kemudian diikuti Yamaha 8.821 unit. Baru kemudian di posisi ketiga ada Suzuki, yang masih sanggup mencapai 1.986 unit, meski cukup terseok seok dengan masih mengandalkan Satria Injeksi.
Bebek Sport
Bebek Yamaha MX King masih menjadi favorit bebek sport di Indonesia bulan November 2016, dengan penjualan mencapai 3.296 unit. Lalu Honda Sonic menempel dengan gap yang tidak terlalu jauh, sebesar 3.065 unit.Pada posisi keempat dan kelima ada Suzuki Satria Injeksi dan Supra GTR, masing-masing 1.986 unit 1.210 unit.
Keempat model tersebut seluruhnya mengalami penurunan penjualan, di bulan kesebelas ini. Di mana kondisi anjlok terparah dialami oleh Supra GTR mencapai 39,92 persen, dan kedua MX King 22,59 persen.
Suzuki juga harus kembali menelan pil pahit, penjualan model andalannya semakin merosot November 2016 sebesar 19 persen. Lalu model ayam jago Honda, Sonic, terhitung masih stabil dengan hanya turun 3 persen.