Jakarta, KompasOtomotif – BMW Group Indonesia sudah mulai melakukan aktivitas perakitan BMW Seri 7 di fasilitas PT Gaya Motor, Sunter, Jakarta Utara. Tipe 730Li sebagai hasilnya pun sudah dirilis, namun harga sedan ”super premium” itu belum juga diumumkan.
Rupanya BMW Indonesia masih menggodok harga terbaik, mengingat mobil rakitan lokal dipastikan bakal lebih terjangkau ketimbang impor langsung dari negara asal.
”Masih banyak yang harus dikofirmasi, (harga) belum final. Sebentar lagi lah, nanti akan kami berikan update-nya,” ucap Jodie O’Tania, Head of Corporate Communication BMW Indonesia, Rabu (30/11/2016).
Kendati ada jaminan lebih terjangkau, tapi satu hal yang pasti, Seri 7 BMW CKD (730Li) masih akan berada di atas Rp 2 miliar. Sebagai perbandingan, tipe 740Li Executive (CBU) dipatok Rp 2,5 miliar, dan 740Li Pure Excellence (CBU) dibanderol Rp 2,9 miliar.
”Sembari menunggu unitnya ada di showroom tahun depan. Konsumen memang belum bisa memesannya tahun ini. Bagus kan, jadi nanti VIN (Vehicle Identification Number) tahun 2017,” kata Jodie.
Insentif
Harga yang lebih murah itu sudah pasti. Apalagi, Kementerian Perindustrian sudah memberikan aturan baru tentang tarif bea masuk mobil yang dirakit lokal (CKD) sebesar 10 persen. Di sinilah insentif itu jauh lebih terasa, apalagi kalau dibandingkan dengan tarif impor utuh yang berlipat-lipat.