Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/08/2016, 07:22 WIB
|
EditorAgung Kurniawan

Jakarta, KompasOtomotif – Bendung pekerja dari negara asing, salah satu upaya yang dilakukan dengan mengembangkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di Indonesia, khususnya para teknisi. Hal itu kemudian dibarengi dengan keluarnya sertifikasi profesi, sebagai bukti konkret kemampuan si mekanik atau teknisi.

Lebih dari itu, melalui kompetensi dan sertifikasi yang sudah berstandar tinggi ini, membuat mereka juga bisa bekerja di luar negeri, terutama di negara ASEAN. Pasalnya saat tahun ini masyarakat ekonomi ASEAN sudah berlaku, dan Indonesia harus mengambil keuntungan dari situ.

“Sudah semestinya teknisi memiliki sertifikasi profesi, seperti layaknya di Jepang. AHM saat ini sedang mengupayakan untuk menjadi LSP (lembaga Sertifiasi Profesi), dengan membawa nama industri dan merek, yang tercantum dalam lembaran sertifikatnya,” tutur Handy Hariko Senior Manager Training Department Technical Service Division AHM, Kamis (25/8/2016).

Nantinya, melalui kerjasama yang dilakukan AHM dengan 527 SMK (tahun ini diharap mencapai 600 lebih), bisa menjadi lokasi sertifikasi teknisi di seluruh Indonesia. Namun sampai saat ini, negosiasi masih mentok di Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

“Nantinya SMK yang dirujuk AHM itu bisa mengeluarkan sertifikasi, bukan hanya bagi murid di SMK tersebut, tetapi seluruh siswa yang ada di Indonesia. Guru, peralatan dan laboratoriumnya dan sekolah binaan AHM telah kami sertifikasi,” ujar Handy.

“Kami juga juga sedang mengupayakan bersama Politeknik Manufaktur Astra, kalau nantinya sertifikat yang dikeluarkan AHM, bisa tembus ASEAN. Artinya, dengan berbekal sertifikat ini, teknisi Indonesia bisa diakui dan bekerja di negara tetangga,” ujar Handy optimistis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com