Jakarta, KompasOtomotif - Masyarakat bisa saja menunda melakukan pembelian unit sepeda motor, tetapi terkait dengan penggantian suku cadang, sulit untuk diundur-undur. Lalu, ketersediannya juga harus selalu dijamin oleh si Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM).
Menanggapi sisi aftersales, Johannes Loman, Executive Vice President Director AHM mengatakan, selain berusaha keras dalam meningkatkan penjualan, AHM juga terus memperbaiki pelayanan servis dan suku cadang. Kepercayaan konsumen diharapkan akan semakin tumbuh dengan cara tersebut.
“Kami bukan hanya akan terus meningkatkan penjualan tetapi di servis dan spareparts. Karena menurut saya, keterikatan konsumen dengan produk Honda, tidak terlepas dari pelayanan bengkel, suku cadang dan sebagainya. Tanpa itu mereka tidak akan merasa aman dengan produk kami,” ujar Loman saat menjawab KompasOtomotif, Jumat (1/7/2016).
Loman menambahkan, sampai saat ini, AHM memiliki 3.700 bengkel dan 6.000 jaringan suku cadang yang sudah di-authorized oleh Honda Indonesia. “Bengkel-bengkel tersebut bukan milik kami, tetapi kami mencoba memberdayakan masyarakat,” tutur Loman.
Terkait dengan bisnis suku cadangnya di 2016 ini, Loman menargetkan omzetnya bisa mencapai Rp 5 triliun, atau meningkat Rp 1 triliun dibanding tahun 2015, di angka Rp 4 triliun. “Jika melihat perkembangan, peningkatan bisnis suku cadang cukup bagus, tahun kemarin juga saya pikir kami mencapai target (Rp 4 triliun). Kemudian untuk tahun ini diperkirakan bisa naik lagi menjadi Rp 5 triliun,” kata Loman.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.