Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhitungan dan Strategi Sebelum Berkendara Lewat Jalan Berbukit

Kompas.com - 17/05/2024, 10:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Jalan berbukit menjadi tantangan tersendiri bagi setiap pengendara bus, truk, mobil pribadi bahkan sepeda motor. Kecelakaan kerap terjadi lantaran banyaknya bahaya yang mengintai mulai dari rem blong, keluar dari trek, gagal menanjak dan sebagainya.

Baru-baru ini terjadi kecelakaan melibatkan Toyota Fortuner B 1683 TJG yang mengalami kecelakaan di Dusun Jarak Ijo, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Malang, Jawa Timur, Senin (13/5/2024). Berdasarkan keterangan saksi, juga selaku korban, Nur Kholifin mengatakan pengemudi baru pertama melewati akses Bromo-Semeru.

"Pengemudi belum hapal medan, mengemudi biasanya yang sering ke Surabaya menggunakan Fortuner itu," ungkapnya saat ditemui, Senin (13/5/2024).

Baca juga: Belajar dari Kecelakaan Fortuner di Bromo, Pentingnya Kompetensi Sopir

Mobil Fortuner yang mengalami kecelakaan di jalur Bromo pasca dievakuasi, Selasa (14/5/2024).(KOMPAS.com/Imron Hakiki) Mobil Fortuner yang mengalami kecelakaan di jalur Bromo pasca dievakuasi, Selasa (14/5/2024).

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan perlu perhitungan matang sebelum memutuskan berkendara melewati jalan berbukit terkait medan jalan dan kemampuan kendaraan.

“Setiap kendaraan punya batas toleransi keamanan terhadap medan jalan, seperti untuk menghadapi jalan bergelombang, pada mobil ada break over (bodi mobil yang keluar dari marka jalan, departure angle (sudut ketinggian bodi belakang dengan permukaan jalan), approach angle (sudut ketinggian bodi depan dengan permukaan jalan), ground clearance (celah bodi mobil dengan permukaan jalan,” ucap Sony.

Menurut Sony penting untuk mempelajari medan jalan yang akan dilalui dengan kondisi kendaraan. Bila kendaraan memang berpotensi bisa tersangkut karena permukaan jalan tidak rata sebaiknya tidak dipaksakan.

Baca juga: Sederet Fakta Fortuner Masuk Jurang di Kawasan Bromo, 4 Orang Tewas, Diduga Melaju dengan Kecepatan Tinggi


“Kemudian di turunan yang curam dibutuhkan kemampuan engine brake agar memperingan kerja rem utama, ini akan maksimal pada mobil-mobil manual, sementara mobil matik kemampuan engine brakenya lemah sehingga rem menjadi rawan blong,” ucap Sony.

Sony juga mengatakan penting memilih jenis ban untuk melibas jalanan berbukit karena dibutuhkan traksi baik dengan kondisi permukaan jalan beragam.

“Minimal ban AT agar lebih mudah atau mengurangi risiko terjadinya selip saat melibas permukaan jalan berpasir atau licin, selain itu tenaga mesin juga perlu diperhitungkan apakah mampu untuk melewati tanjakan terjal,” ucap Sony.

Sony mengatakan karakter mobil MPV dan SUV juga berbeda sehingga perlu perhitungan dan strategi matang untuk bisa melewati jalan berbukit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau