Jakarta, KompasOtomotif – Adira Finance mengaku kalau dalam dua tahun terakhir, tren Non Performing Loan (NPL) atau kredit kendaraan yang bermasalah meningkat. Peningkatan terutama terjadi di segmen kendaraan komersial ketimbang penumpang.
Willy Suwandi Dharma, Presiden Direktur Adira Finance, pernah mengatakan, NPL naik per September 2015. Perseroan yang dipimpinnya harus menangguna 1,7 persen dari total biaya pembiayaan. Periode Januari-September di kisaran Rp 23 triliun, artinya kredit macet mencapai Rp 391 miliar.
Sementara itu, Niko Kurniawan, Deputy Director–Head of Retail Car Financing Adira Finance, mengatakan, peningkatan itu disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mengalami penurunan. Namun, ia tidak bisa mengatakan berapa angka pastinya.
“Yang jelas tren NPL menurun. Bukan hanya kita, tetapi semua bank dan leasing mengalami peningkatan NPL. Angkanya berapa saya kurang begitu hapal,” ujar Niko usai acara peluncuran program Xtrim Car Adira Finance di Jakarta, Jumat (1/4/2016).
Niko melanjutkan, kredit macet paling tinggi di Adira Finance berada di segmen kendaraan komersial, sebab berhubungan langsung dengan kondisi ekonomi. Mobil penumpang juga tetap ada, namun jumlahnya kecil.
“Mobil komersial biasanya digunakan untuk usaha, jadi segmen ini yang paling berasa,” kata Niko.
Tahun ini, lanjut Niko, diharapkan ekonomi Indonesia bisa pulih sehingga tren negatif ini cepat hilang. Pihaknya juga akan memperketat seleksi nasabah dan menambah jumlah tenaga penagih.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.