Jakarta, KompasOtomotif – Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo) yang menaungi 525 perusahaan karoseri lokal dan penyuplai komponen menilai pasar karoseri di Indonesia belum dilirik pemerintah sebagai penyokong utama industri otomotif. Selama ini perkembangannya hanya berkutat di dalam negeri, kontribusi buat ekspor cuma secuil.
Sekretaris Jendral Askarindo T.Y Subagio menjelaskan, produk karoseri tidak punya kompetensi untuk diekspor. Alasannya, sasis yang dibuat para produsen di Indonesia hanya ditujukan untuk pasar domestik bukan buat mengisi pasar asing.
Kebanyakan sasis yang ada di Indonesia disesuaikan dengan mesin selevel Euro II. Inilah salah satu alasan ekspor karoseri Indonesia tersendat sebab pasar dunia menginginkan suplai sasis dan mesin di atas Euro II.
“Industri otomotif di Indonesia dikendalikan oleh prinsipal. Salah satunya sasis, utamanya dari Jepang untuk domestik. Dasar produksi karoseri, kami tidak membuat unit bus atau kendaraan khusus, tapi produksi yang dilakukan berdasarkan pesanan,” jelas Subagio di International Trade Exhibition for Auto Parts, Accessories and Vehicle Equip (INAPA) yang digelar di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (1/4/2016).
Perusahaan karoseri tidak senantiasa bisa independen lantas mengekspor unit kendaraan sendiri, sebab kekhawatirannya unit bermasalah karena tidak diterima oleh pemegang merek setempat. Tentu hal itu berpengaruh pada pengoperasian dan pemeliharaan kendaraan.
Keikutsertaan para anggota Askarindo di INAPA 2016 jadi salah satu cara menunjukan sekaligus mengingatkan kepada pemerintah dan masyarakat, bahwa Indonesia bisa memproduksi karoseri di dalam negeri. Tahun ini ada lima perusahaan anggota Askarindo yang tampil di INAPA, jumlah itu menanjak sebab tahun lalu hanya ada dua perusahaan.
“Saya sering sampaikan kepada teman-teman, saat bisnis sedang lesu seperti sekarang ini kami harus menampakan diri. Jangan pada kondisi drop ikut tidur agar nanti saat kebangkitan ekonomi mereka teringat karoseri Indonesia,” kata Subagio.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.