Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan "Jual Kaus" kalau Mau Kalahkan Thailand!

Kompas.com - 01/04/2016, 13:02 WIB
Stanly Ravel

Penulis

Jakarta, KompoasOtomotif - Industri otomotif merupakan salah satu sektor yang berkembang pesat di Indonesia. Pihak lembaga konsultan Ipsos Consulting memprediksi kalau Indonesia punya potensi besar menggantikan Thailand sebagai basis produksi utama di kawasan Asia Tenggara, khususnya untuk beberapa model mobil.

Namun, ada beberapa kendala yang membuat Indonesia menjadi tertinggal dari Thailand. Hasil penelitian Ipsos menyimpulkan, meski Indonesia pada 2015 tertinggal sekitar 810.000 unit produksi, tetapi hal ini akan bisa dipangkas menjadi 465.000 unit pada 2020 mendatang.

"Bila mau menyaingi Thailand kuncinya seperti yang sudah dijelaskan pada slide presentasi. Dukungan pemerintah, serta pemaksimalan kapasitas produksi," ucap  Markus Scherer, Global Automotive Lead Ipsos Business Consulting, di Jakarta, Kamis (31/3/2016).

Menurut dia, sampai saat ini untuk masalah pemaksimalan produksi belum dilakukan meski Indonesia sudah punya kapasitas porduksi hingga 1,9 juta unit. Faktor lain adalah masalah regulasi terhadap para investor yang akan berinvestasi.

Afrida Suston Niar sebagai perwakilan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan bahwa permasalahan internal seperti pajak dan intensif memang menjadi masalah yang tidak bisa dihindari dan diharapkan akan segera selesai.

"Masalah intensif menjadi hal yang pelik, karena masing-masing sektor punya kepentingan sendiri-sendiri. Saat kami mencoba untuk mengajak para investor untuk berinvestasi, mereka selalu bertanya apa yang bisa anda kasih ke kami bila kami berinvestasi. Kami harus akui pemerintah Thailand jauh lebih mendukung investasi dengan banyaknya kemudahan, hal ini membuatnya lebih maju dari kita," ucap Afrida.

Iri Hati

Selain produksi, Indonesia juga sudah bisa mengekspor mobil ke beberapa negara di dunia. Namun, skalanya masih kecil dibandingkan Thailand.

Kondisi ini disayangkan Yongkie D Sugiarto, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Dengan kemampuan kapasitas produksi mencapai 1,9 juta unit, seharusnya Indonesia mulai bisa mengimbangi Thailand.

Febri Ardani/KompasOtomotif Produksi All-New Innova di pabrik Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang I, Jawa Barat.

"Kalau pasar Thailand dalam negeri kita (Indonesia) sudah menang. Mereka rata-rata 800.000 unit, kita sudah bisa Rp 1 juta. Yang saya iri hati adalah Thailand bisa ekspor 1 juta unit per tahun, sedangkan saya (Indonesia) hanya 200.000 unit per tahun, ini yang harus kita genjot," kata Yongkie kepada KompasOtomotif.

Salah satu solusi untuk mencapai hal ini adalah dengan menjadikan Indonesia basis produksi segala tipe kendaraan, termasuk sedan dan mengurangi PPnBM-nya. Menurut dia, sedan itu banyak diterima di pasar global, tetapi produksi di Indonesia hanya sedikit.

"Contoh, orang maunya baju batik, tapi kita produksi kaus biasa, laku tidak? Pasti tidak karena tidak sesuai pasar. Begitu juga untuk sedan, masa orang maunya sedan kita malah sodorkan MPV, ya tidak bisalah," kata Yongkie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jawa Timur Jadi Destinasi Utama Mudik Nataru 2024

Jawa Timur Jadi Destinasi Utama Mudik Nataru 2024

News
Layanan SIM di Jakarta Tutup Saat Libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025

Layanan SIM di Jakarta Tutup Saat Libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025

News
Kecelakaan Tol Pandaan-Malang: Truk Mundur Hantam Bus

Kecelakaan Tol Pandaan-Malang: Truk Mundur Hantam Bus

Tips N Trik
Risiko Berkendara Jarak Jauh dengan Motor yang Perlu Diketahui

Risiko Berkendara Jarak Jauh dengan Motor yang Perlu Diketahui

Tips N Trik
Aturan Ganjil Genap di Jakarta Masih Berlaku Hari Ini

Aturan Ganjil Genap di Jakarta Masih Berlaku Hari Ini

News
Arus Lalu Lintas Mudik Libur Natal 2024 Renggang, Ini Imbauan Polisi

Arus Lalu Lintas Mudik Libur Natal 2024 Renggang, Ini Imbauan Polisi

Tips N Trik
[POPULER OTOMOTIF] Hukum Tabrak Pengendara Motor yang Lawan Arah | Teknik Mengemudi yang Tidak Membuat Penumpang Mabuk | Jadwal Contraflow di Tol Jakarta Cikampek Selama Libur Nataru

[POPULER OTOMOTIF] Hukum Tabrak Pengendara Motor yang Lawan Arah | Teknik Mengemudi yang Tidak Membuat Penumpang Mabuk | Jadwal Contraflow di Tol Jakarta Cikampek Selama Libur Nataru

Feature
Imbas Kecelakaan Bus PO Tirto Agung, Lalu Lintas Tol Pandaan - Malang Terpantau Padat Marayap

Imbas Kecelakaan Bus PO Tirto Agung, Lalu Lintas Tol Pandaan - Malang Terpantau Padat Marayap

News
Kecelakaan Bus Tirto Agung di Malang, Pihak PO Menolak Berkomentar

Kecelakaan Bus Tirto Agung di Malang, Pihak PO Menolak Berkomentar

News
Kecelakaan Bus di Tol Lawang Malang, Ini Jalur Alternatif Hindari Macet

Kecelakaan Bus di Tol Lawang Malang, Ini Jalur Alternatif Hindari Macet

News
Perawatan Mobil Listrik yang Harus Dilakukan Sebelum Liburan Nataru

Perawatan Mobil Listrik yang Harus Dilakukan Sebelum Liburan Nataru

Tips N Trik
Produsen Rem Kendaraan Ini Memperluas Bengkel Rekanan

Produsen Rem Kendaraan Ini Memperluas Bengkel Rekanan

News
Nissan, Honda, dan Mitsubishi Sepakat untuk Merger

Nissan, Honda, dan Mitsubishi Sepakat untuk Merger

News
Truk Bermuatan Sayuran Kecelakaan di Tol Cikampek Km 57 Arah Jakarta

Truk Bermuatan Sayuran Kecelakaan di Tol Cikampek Km 57 Arah Jakarta

News
Bus Baru PO SAN, Pakai Bodi Supernova buatan Karoseri Stadabus

Bus Baru PO SAN, Pakai Bodi Supernova buatan Karoseri Stadabus

Niaga
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau