Tetapi, di All New Fortuner khususnya pada mesin diesel tidak lagi ada hood scoop. Ternyata, posisinya telah dipindahkan dari atas ke bagian depan.
Menurut, General Manager Technical Service PT TAM, Dadi Hendriadi, meski dipindahkan tidak akan mempengaruhi performa mesin apalagi menjadi lebih lemot. Sebab, hanya posisinya saja yang dialihkan.
“Bukaan atau hood scoop di Fortuner VNT sebelumnya berfungsi untuk mengalirkan udara ke intercooler yang letaknya di atas mesin, sedangkan di model yang baru intercooler diletakkan di depan bersamaan dengan radiator, jadi tidak perlu lagi hood scoop,” ungkap Dadi saat dihubungi KompasOtomotif belum lama ini.
Keunggulan mesin tersebut, lanjut Dadi, mengenai efisiensi pembakaran jauh lebih baik, sehingga tenaga yang didapat menjadi besar, tetapi bahan bakar dibuat lebih irit. “Yang lebih besar adalah energi yang dihasilkan per satuan bahan bakar yang dibakar. Tenaganya lebih besar, tapi bahan bakarnya tetap irit,” kata Dadi.
Dadi melanjutkan, bicara efisiensi bahan bakar, angka konsumsinya tergantung dari kondisi pengendaraan dan jalan. Berdasarkan pengujian internal, All New Fortuner diklaim lebih irit 17 persen ketimbang generasi sebelumnya.
“Terutama karena transmisi manual dan otomatisnya enam percepatan dan torsi mesin yang lebih tinggi,” ucap Dadi.
Fortuner generasi kedua ini menggendong mesin bensin 2.7-liter Dual VVT-i. Tenaga yang dihasilkan 163 ps, sedangkan diesel 2.4-liter VNT dengan 149,6 ps.