Setelah itu, rintangan yang paling berat adalah melewati tanjakan besi yang tingginya mencapai 4 meter dan memiliki tingkat kemiringan 47 derajat. Sebelum mulai menanjak, sang pengemudi memindahkan tuas kontrol pengaturan ke posisi 4x4.
“Sekarang kita masih menggunakan 4H, sebelum mulai menanjak kita pindahkan dulu ke 4L. Tetapi, harus berhenti dulu, dan kalau di meter cluster ada tanda menyala berarti sudah berfungsi,” kata instruktur itu.
Tapi sayang, perpindahan dari 4H ke 4L tidak bisa cepat, harus menunggu beberapa detik dulu baru muncul indikator aktifnya.
Jelas saja SUV ini bisa merangkak naik, sebab memiliki crawl ratio alias kemampuan merayap yang cukup besar, yakni 37,8. Hasil itu didapat dari menghitung rasio gigi ke-1, ratio transfer case dan perbandingan gigi akhir. Jadi, 3.600 x 2.566 x 4,1 hasilnya 37,8.
Mesin diesel 2.4-liter New SuperGD VNT Turbo pada Fortuner terbaru ini memiliki tenaga 149,6 ps dan torsi 40,8 kgm pada 1.600-2.000 rpm.
Hebatnya lagi, saat turun meski pedal rem tidak ditekan terlalu dalam, mobil bisa melaju dengan apik dan bagian bawah tidak ada yang membentur besi. Keberhasilan itu dikarenakan Fortuner terbaru ini memiliki fitur Hill Assist Control (HAC), Vehicle Stability Control (VSC) dan A-TRC yang fungsinya mereduksi spin pada roda yang khusus ada pada varian VRZ.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.