Guntur Harling, Head of MMC Product Planning Departement PT KTB membeberkan, semua model yang dijual di Indonesia harus disesuaikan dengan regulasi dari pemerintah dan Mitsubishi selalu mengikuti aturannya. Begitu juga pada Outlander PHEV.
“KTB dalam hal ini ingin mengikuti peraturan tersebut untuk menyiasati hal tersebut memang saat ini kita masih melakukan studi dengan prinsipal kira-kira bagaimana kita bisa menjualnya tanpa melanggar regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah,” ucap Guntur menjawab pertanyaan KompasOtomotif di acara Press Conference Delica Royal di hotel Sultan jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (29/10/2015).
Sampai saat ini, Guntur menambahkan, belum ada informasi baru terkait Outlander PHEV. Tapi, pihaknya akan mengusahakan agar bisa lolos dan dijual tanpa melanggar peraturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ilham Iranda Syahputra, Head of Event & Promotion Departement PT KTB, menurutnya KTB sering berkomunikasi dengan pihak prinsipal untuk masalah Outlander PHEV. Tapi, belum menemukan titik terang, karena Sport utility vehicle (SUV) dengan sistem penggerak listrik hibrida plug in ini memiliki ukuran ban yang cukup besar dan tidak ada ruang untuk menyimpan ban serep.
“Mau disimpan dibawah atau dibelakang sudah tidak ada ruang karena kalau di bawah ada baterai, lagi pula ukuran bannya besar dan Mitsubishi selalu menyiapkan ban cadangan sesuai dengan ukuran, hanya Mirage yang beda,” kata Ilham kepada KompasOtomotif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.