Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Delapan Kebiasaan Buruk Wanita ketika Mengemudi

Kompas.com - 13/10/2015, 12:21 WIB

Jakarta, KompasOtomotif  - Manusia diciptakan dengan kelebihan dan kekurangannya. Bicara soal wanita di balik kemudi, memang tidak semuanya punya kebiasaan buruk. Ada wanita yang cakap dalam mengendalikan kendaraan, bahkan lebih baik dari pria sekalipun.
Tapi, bicara kebiasaan, kerap pengemudi wanita sulit menghindar dari risiko kecelakaan kecil, apalagi mereka yang baru bisa mengendarai mobil.

Meski sifatnya kecil tetap saja merugikan. Contoh saat menyenggol kendaraan orang lain, pasti bukan mobil sendiri yang harus diperbaiki tapi juga mobil orang lain yang diserempet.

"Masa 18 bulan pertama sejak pertama mengemudi wanita memiliki frekuensi lebih banyak mengalami kecelakaan kecil dibanding pria. Paling sering biasanya nyerempet," ucap Jusri Pulubuhu dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Kamis (8/10/2015).

Jusri menjelaskan beberapa ciri pengemudi wanita yang gaya berkendaranya cukup membahayakan, baik untuk diri sendiri atau orang lain. Hal ini perlu diketahui agar bisa diubah kebiasaannya.

shutterstock Mengemudi sambil dandan

- Slower motions, pada kondisi manuver harus dilakukan dengan segera namun perlakuan yang sering dilakukan wanita adalah pergerakan yang lambat.

- Mengerem mendadak atau suka-suka, tanpa disadari wanita sering melakukan ini mulai dari sedikit–sedikit angkat gas atau nginjak pedal rem ketimbang memelihara kecepatan konstan.

- Sama dengan mengerem, ketika bermanuver atau ingin berbelok, kaum Hawa juga kurang peduli dan cenderung suka-suka, tanpa terlebih dahulu memberikan aba-aba untuk pengendara lain di belakangnya.

-Jarak badan dan lingkar kemudi terlalu dekat. Suka menyetel posisi duduk yang dekat dengan kemudi, ada juga yang model multi tasker dengan satu tangan di lingkar kemudi satunya lagi di tuas perseneling. Hal ini cukup berbahaya karena posisi yang benar adalah dua tangan harus berada di kemudi, agar saat terjadi sesutu bisa merespon dengan cepat.

- Kalau menikung sudut lintasannya melebar, pada sudut U-Turns radius putarnya besar.

- Pandangan mata selalu fokus ke depan, jarang memiliki kebiasaan mengecek kaca spion.

- Sering menggantung kaki kiri pada pedal kopling, sehingga setiap pergerakan pelan sering pedal kopling diinjak dengan membiarkan kendaraan meluncur free wheel atau pada saat pengereman sebelum pedal rem di injak pedal kopling sudah terlebih dahulu diinjak.

- Menggunakan sepatu berhak kecil dan tinggi atau sering menyimpan sepatu di bawah jok pengemudi. Tanpa disadari hal ini bisa menggangu pergerakan kaki, bahkan bila sepatu tergeser hingga ke bawah pedal bisa menggangu pengereman hingga berdampak fatal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com