Jakarta, KompasOtomotif – Populasi mobil transmisi manual masih mendominasi di Indonesia, terutama di luar kota besar. Bicara transmisi manual paling lekat dengan masalah menyangkut minyak kopling.
Cobalah, sesekali coba cek reservoir (tempat penampungan) minyak kopling. Jika ternyata berkurang di bawah batas minimum, artinya ada yang tidak beres pada master kopling mobil Anda. Kemungkinan besar, muncul kebocoran yang disebabkan banyak hal.
”Biasanya karena usia. Cek master kopling atas dan bawah, ganti bagian yang bocor. Atau untuk amannya, sekalian ganti satu set atas dan bawah untuk usia yang lebih panjang lagi,” ujar Gunawan, pemilik bengkel Saudara di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Senin (12/10/2015).
Fungsi master kopling menurut Gunawan adalah menekan minyak kopling agar gigi bisa ”dimasukkan”. Jika ada kebocoran, terdapat berbagai gejala yang mungkin bisa menjadi pertanda. Berikut beberapa gejalanya:
1. Kopling sudah diinjak, tetapi gigi tak bisa dimasukkan. Bisa masuk pun tapi sangat keras dan cenderung berbunyi.
2. Ada beberapa saat ketika pedal kopling diinjak dan terasa ”kosong” atau ”ngempos”. Ini berarti minyak kopling sudah hampir habis karena bocor.
3. Kasus yang parah, pedal kopling diinjak dan tidak bisa kembali.
4. Terkadang, untuk memasukkan gigi menunggu suhu mesin dingin terlebih dahulu.
5. Terdapat rembesan di bagian master kopling, yang dipastikan adalah minyak kopling bercampur debu.
6. Tangki penampung minyak kopling sering habis.
Jika muncul gejala-gejala tersebut di atas, ada baiknya segera cek master kopling, baik bagian atas atau bawah ke bengkel terdekat. Harga suku cadang untuk mengganti satu set cukup terjangkau, mulai Rp 600.000 hingga Rp 1 juta (tidak termasuk ongkos pasang).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.