Jarak pandang yang terbatas membuat perjalanan tergangu, apalagi saat harus mengejar waktu dengan kondisi iringan tujuh mobil. Guna mengatasi situasi ini selama perjalanan, tim ekspedisi punya cara mengatasinya yang langsung diutarakan oleh Toni Zonta dari Langit Biru yang juga berperan sebagai ketua rombongan.
"Kondisi Kalimantan sebagain besar memang sedang dilanda asap. Saat melintas, usahakan rombongan harus berjaga jarak antar satu dan mobil lainnya, hal ini memudahkan bermanuver ketika tiba-tiba mobil di depan berhenti mendadak," ucapnya, di Maratua, Minggu (20/9/2015).
Melihat kondisi jalan yang ada di Kalimantan, sulit mencapai kondis iring-iringan zig-zag yang ideal. Kebanyakan medan intas kota di sini hanya memiliki satu ruas jalur, tidak besa seperti kota-kota besar lainnya.
"Mobil di depan juga harus berjaga jarak. Untuk menembus kabut asap mobil paling depan harus memiliki kondisi pencahayaan yang baik, tidak selalu harus menggunakan lampu jauh, tapi cukup sesekali saja. Penggunaan lampu jauh kadang justru bisa membuat asap mengumpul yang menyulitkan perjalanan. Kalau sudah darurat bisa nyalakan lampu hazard," ujar Toni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.