Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Renovasi Sentul Picu Pertumbuhan Sektor Pendukung Balap Nasional

Kompas.com - 10/09/2015, 13:42 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Renovasi Sirkuit Sentul sesuai spesifikasi federasi balap internasional, FIM, untuk menggelar MotoGP dan Formula One (F1), disambut positif dari berbagai kalangan balap dalam negeri. Salah satunya dari pemilik tim balap roda dua Bukit Kapur Motor Sport (BKMS), Yunanda Wirawan.

“Itu lebih baik. Masalahnya gini, Sirkuit Sentul itu sudah kurang layak, minim lagi. Makanya renovasi itu sangat positif sekali,” ujar pria yang membawa BKMS menyandang gelar juara satu di ronde ketiga Asia Road Race Championship 2015 Seri 3 pada Juli lalu di Sirkuit Suzuka, Jepang.

Menjadikan Sentul sebagai pusat aktivitas balap kelas internasional di Indonesia bakal memicu pertumbuhan bisnis di sekitar, lanjut Nanda, panggilan akrabnya. “Di luar balap, kita bisa bikin event di sekitarnya. Hotel, bisnis, apa-apa juga akan ikut berkembang,” katanya lagi.

sentulinternationalcircuit.com Lay-out Sirkuit Internasional Sentul
Setelah sirkuit utama selesai, Nanda yakin sirkuit-sirkuit kecil akan bermunculan. Inilah cikal bakal akselerasi pertumbuhan industri balap nasional.

Nanda sempat mengatakan kecewa dengan penyelenggaraan balap di dalam negeri. Tim balap tidak bisa mengandalkan balapan lokal untuk bertahan. Maka itu ia memutuskan turun di level internasional. Nanda bahkan sudah menyiapkan lahan seluas 25 hektar di daerah Blitar, Jawa Timur untuk pembangunan sirkuit baru.

Mimpi Indonesia punya sirkuit balap kelas dunia semakin cerah sebab pemerintah Indonesia tinggal sedikit lagi merampungkan kerja sama dengan penyelenggara MotoGP, Dorna, untuk merombak Sirkuit Sentul. Dorna merekomendasikan tiga desainer tersohor, yakni Hermann Tilke, Jarno Zaffelli dan Dafydd Broom, sebagai perancang sirkuit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com