Awalnya ada keraguan untuk mencoba, mengingat mesin-mesin ini memiliki tenaga ribuan tenaga kuda. Selain itu banyaknya mesin yang diuji membuat area pengujian seolah dipenuhi raksasa yang berlomba mendorong batu-batuan, memasukkannya dalam bucket, lalu memuntahkannya kembali dalam suara bergemuruh.
Namun karena rasa penasaran mengalahkan kekhawatiran, awak redaksi akhirnya mendekati seorang operator dan bertanya, “Apakah seseorang yang belum pernah mengoperasikan mesin seperti ini bisa mencoba?” Operator bernama Henrik Olsson itu menjawab dengan ramah, “Tentu saja bisa. Saya jamin Anda akan bisa mengoperasikannya dalam 2 menit.”
Henrik segera mengajak KompasOtomotif menuju ke salah satu mesin. “Kita naik yang terbesar ya. Ini adalah L250H, beratnya 40 ton,” katanya. Naik melalui tangga besi di badan mesin, masuk ke dalamnya dan terperangah. Kabinnya ternyata sangat nyaman, pandangan dari dalam sangat leluasa walau di depannya ada bucket yang bisa mengeruk 10 meter kubik tanah sekali dorong. Di bagian samping atas ada juga layar monitor sehingga kita bisa melihat kondisi di belakang mesin.
Mesin bergetar halus saat dinyalakan. Saya injak gas pelan dan raksasa L250H itu bergerak menuruti kemauan. “Sangat bagus kamu mengemudikannya,” ujar Henrik. Rupanya dia membesarkan hati, karena di depan kita harus melewati jalan mendaki, berputar, lalu turun dengan curam. “Santai saja,” ujarnya.
Tepat seperti kata Henrik, mesin ini benar-benar mudah dioperasikan. Sungguh di luar bayangan. Manuvernya lincah, bahkan untuk turunan yang berbelok sekalipun. Tenaganya yang besar seolah memahami keinginan kita untuk berjalan cepat maupun pelan.
“Nah sekarang saya akan mengajarkan kemampuan utama mesin ini,” ujar Henrik sambil mengarahkan saya menuju salah satu gunungan kerikil dan batu yang disediakan di situ. Dia meminta saya menurunkan bucket, mengarahkan ke depan, lalu mendorongnya. Begitu kerikil-kerikil memenuhi bucket, dia meminta saya untuk mengangkatnya tinggi-tinggi, lalu membuangnya.
Setelah itu, Henrik juga mengajarkan berbagai fungsi lain, misalnya bagaimana mengendalikan alat ini tanpa stir, namun hanya menggunakan tuas saja. “Ini perlu karena seringkali operator harus bekerja sangat lama di lapangan, sehingga dia perlu posisi yang paling nyaman,” ujarnya.
Saya kemudian mencoba memarkirnya di antara mesin-mesin lain, dan itu bisa dilakukan semudah kita memarkir mobil matik. Seorang rekan yang tadinya menunggu, menyambut saya dan berkata, “Canggih sekali kamu. Saya jawab, “Ini tidak seperti bayangan kita. Ini sangat mudah dioperasikan.”
Mendengar cerita itu, maka yang lain pun antre mencoba, termasuk rekan-rekan perempuan yang tadinya tidak terlalu ingin. Dan setelah turun dari raksasa-raksasa itu, semuanya tersenyum puas. “Luar biasa..” ujar mereka-mereka yang sudah berhasil mengendarai raksasa Volvo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.