Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Mobil Listrik Nasional Singapura

Kompas.com - 18/05/2015, 09:28 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Singapura, KompasOtomotif - Lahan terbatas memaksa Singapura wajib menemukan formula harmonisasi antara kehidupan masyarakat dan otomotif. Salah satu solusi itu telah datang dari kalangan akademis yang berhasil menciptakan mobil nasional (mobnas) bernama EVA.

EVA telah diperkenalkan 24 April lalu, desainnya direkayasa oleh TUM CREATE (Campus for Research Excellence And Technological Enterprise), kolaborasi Nanyang Technological University (NTU) dan Technische Universitat Munchen (TUM). EVA diklaim sebagai model listrik perdana yang didesain, dikembangkan, dan diproduksi lokal di Singapura.

EVA direkayasa menjadi taksi. Pilihan menjadi "mobil kerja" merupakan hasil studi dan analisis kebiasaan warga Singapura yang sering menggunakan taksi. Jarak tempuh dan lama waktu operasional taksi dianggap akan lebih efisien bila hanya mengandalkan sumber tenaga listrik. Saat ini populasi taksi tiga persen dari seluruh mobil yang beredar di Singapura.

straitstimes.com Mengisis ulang baterai sampai penuh hanya butuh 15 menit.

Mobil listrik biasa butuh enam sampai delapan jam mengisi baterai hingga penuh dan sanggup digunakan sampai 160 km. Tapi menurut TUM CREATE, EVA bisa menukar seluruh kapasitas baterai menjadi perjalanan sejauh 200 km.

Lebih menarik lagi sebab dikatakan mengisi baterai sampai penuh cuma butuh waktu 15 menit. Struktur EVA menggunakan bahan serat karbon dan mampu dipacu 110 kpj. 

Diberitakan Channel NewsAsia, dalam presentasi produk disebutkan rata-rata jarak tempuh operasional taksi di Singapura mencapai 520 km. Berarti EVA hanya butuh dua sampai tiga kali pengisian ulang dalam sehari. 

Basis taksi menawarkan jasa tidak akan kehilangan kenyamanan. Kabin EVA dilengkapi AC plus climate controls, dan sistem hiburan. Penumpang juga mendapatkan konektivitas ponsel, diungkap penumpang EVA bisa mengatur volume audio suara dan temperatur AC.

"Singapura memang bukan negara manufaktur otomotif, tapi ekonomi negara memberi keuntungan dalam transfer teknologi. Sekarang kami salah satu pemimpin di sistem mobil listrik dan mampu menawarkan pengetahuan serta jasa untuk industri otomotif di region ini," kata President Professor NTU Bertil Andersson.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau