Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Nyata Nissan Wujudkan Kehidupan Lebih Baik

Kompas.com - 14/04/2015, 12:06 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Tangerang, KompasOtomotif - PT Nissan Motor Indonesia (NMI) kembali melanjutkan program Corporate Social Responsibility (CSR) berfokus pada pembangunan kawasan permukiman penduduk, bekerjasama dengan Habitat for Humanity Indonesia. Kegiatan ini ditandai dengan peresmian pembangunan rumah di Desa Gunung Sari, Mauk, Tangerang, Banten, Selasa (14/4/2015).

Tak hanya membangun dan merenovasi rumah, "aliansi" antara Nissan dan Habitat juga membangun sarana pendidikan, perbaikan fasilitas umum, renovasi sarana pendidikan, pembuatan fasilitas sanitasi, air bersih, dan drainase.

Di Desa Gunung Sari, Mauk, Tangerang, Banten, ini Nissan berencana menyelesaikan pembangunan lebih dari 50 rumah layak huni, lengkap dengan toilet. Pembangunan itu diikuti sarana pendidikan PAUD, beserta peningkatan kapasitas pengajar, dua taman bermain, 300 meter lebih sistem drainase, tiga toilet umum, dan fasilitas air bersin untuk lebih dari 100 keluarga.

"Sebagai perusahaan yang memproduksi dan memasarkan produknya di Indonesia, sudah menjadi tanggung jawab sosial Nissan untuk berkontribusi terhadap masyarakat. Kegiatan CSR membangun permukiman penduduk ini telah berjalan lebih dari empat tahun, dan manfaatnya telah dinikmati lebih dari 1.000 keluarga," ujar Teddy Irawan, Vice President NMI.

Rumah serta lingkungan tempat tinggal yang bersih merupakan kebutuhan dasar manusia. Hingga saat ini, masih banyak penduduk Indonesia yang hidup di rumah yang tidak layak huni di lingkungan yang kotor. Inilah sasaran Nissan dan Habitat untuk terus diperbaiki.

Menurut Direktur Nasional Habitat for Humanity, James Tumbuan, keluarga yang berhak mendapat bantuan rumah layak huni ditentukan oleh berbagai pihak, termasuk masyarakat sendiri. Bantuan diberikan dengan dana pembangunan Rp 22,5 juta per rumah.

"Kami tidak membangun rumah mewah, tapi layak huni yang terdapat syarat minimal, yakni fondasi kuat, lantai bukan dari tanah, dan ada kamar mandi serta WC. Kalau ada inisiatif, warga juga bisa menambah spesifikasi dengan biaya sendiri melalui pola diskusi," jelas James.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau