Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengeksplor Performa dan Fitur Pintar Mercy GLA 200 Urban

Kompas.com - 08/04/2015, 17:57 WIB
Donny Apriliananda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Predikat premium yang menempel pada setiap produk Mercedes-Benz membuat semua model disematkan berbagai fitur pintar, tak terkecuali pada GLA 200 Urban. KompasOtomotif mencoba selama long weekend dari Jakarta ke Bandung, lalu mengeksplor alam lokal dan padatnya suasana kota, 2-4 April 2015.

Setelah menemukan berbagai kenyamanan untuk kesan pertama yang impresif, eksplorasi berlanjut sambil mengajaknya jalan. Perhatian langsung tertuju pada panel instrumen di balik kemudi yang ternyata cukup kompleks.

Banyak informasi yang bisa digali, mulai dari info konsumsi bahan bakar dari pertama kali mesin dihidupkan sampai saat berjalan. Info tekanan ban, dan pemberitahuan ketika ban mengalami kebocoran, kendati tak harus segera diganti karena mengadopsi model run flat tire.

Pada Multi information display (MID) yang terletak di antara rpm meter dan speedometer menampilkan peringatan-peringatan, seperti saat air wiper sedang kosong, atau ketika kehilangan daya cengkram dengan aspal.

Performa jalan

Saat mulai digeber, KompasOtomotif sadar, bekal mesin mobil ini cukup mumpuni untuk berjalan kencang. Jantung berkapasitas 1.595 cc turbo itu cukup responsif. Tiga mode berkendara bisa dipilih, eco (ekonomi), sport, dan manual, diatur dari tombol pada dashboard tengah.

KompasOtomotif-donny apriliananda Tampangnya setengah SUV, setengah hatchback.

Saat berada di mode eco, mobil berjalan ”sopan”. Bisa menyalak, tapi harus tega menginjak pedal gas lebih dalam. Terasa lebih gahar saat mengoperasikan mode ”sport”. Nafas terasa lebih pendek, sangat responsif, apalagi saat digeber di jalan tol. Fungsi manual lebih menarik lagi, dibantu paddle shift di balik lingkar kemudi, membuat kecepatan GLA 200 bisa dikendalikan sesuai keinginan.

Ada tambahan tombol eco yang terletak tepat disebelah mode pengendalian. Fungsinya untuk mengaktifkan sistem start/stop mesin. Mesin akan non aktif ketika berhenti dan kaki menekan pedal rem. Saat tekanan pada pedal rem dilepas mesin akan otomatis menyala. Efeknya jelas memberikan penggunaan bahan bakar yang lebih irit. Apalagi saat dipakai di perkotaan yang kerap macet.

Catatan KompasOtomotif, mobil ini menyentuh angka konsumsi bahan bakar 12.5 kpl untuk rute kombinasi. Angka ini diukur dari pembagian jarak dan bahan bakar selama dites dalam tiga hari.

Jakarta-Bandung-Jakarta plus perjalanan macet dalam kota dan beberapa kali rute menanjak, tangki bahan bakar penuh 50 liter belum kembali mengisi sesampai di Jakarta. Jenis bahan bakar yang dipakai adalah RON 95.

Aman

Saat kaki terasa pegal, ada cruise control yang bisa dioperasikan untuk menjaga kecepatan di jalanan lurus. Kendati jarang dipakai kelengkapan tersebut bisa menunjang faktor kenyamanan berkendara dalam posisi aman tentunya. Perjalanan tidak membosankan saat sistem audio khas Mercedes menemani perjalanan, lengkap dengan berbagai fungsi seperti Bluetooth hingga sanggup ”menelan” enam CD.

Memacu pada kecepatan tinggi di Tol Cipularang terasa aman. Hal itu ditunjang oleh fitur lengkap seperti ABS, ESP, dynamic cornering control system, sampai kantung udara di semua sudut mobil sampai dengkul.

Begitu juga saat menanjak di kawasan Dago Pakar dan Dago Giri dalam kondisi macet. Fitur adaptive brake with hold function atau biasa disebut hill start assist akan menahan mobil beberapa saat untuk memulai berakselerasi dari berhenti dalam kondisi miring.

KompasOtomotif-donny apriliananda MID multifungsi yang menunjukkan berbagai informasi.

Keras

Karakter suspensi mobil sama dengan SUV lain yang cenderung keras. Namun toleransi kenyamanan masih dapat dirasakan. Lahir sebagai SUV kompak dengan pelek 18 inci dan ground clearance lebih tinggi menghadirkan rasa yang berbeda dibanding A-Class. Melewati jalan berlubang di Dago Giri harus siap dengan guncangan khas SUV.

Sisi positifnya, pengendalian sangat lincah dan presisi. Untuk bermanuver dalam kecepatan tinggi membuat pengemudi percaya diri. Namun sayang, radius putar yang agak lebar membuat pengemudi harus melakukan koreksi saat putar balik.

KompasOtomotif pun berkesimpulan bahwa GLA 200 Urban dengan banderol Rp 599 juta off the road cocok untuk dipakai dalam perkotaan, namun siap jika sesekali diajak menjelajah lebih jauh. Orang-orang yang aktif akan sangat cocok dengan karakter dan performanya.

Jika ingin lebih terasa sporty dan mewah, ada GLA 200 Sport yang dibanderol lebih mahal, yakni Rp 649 juta off the road.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau