Sistem V2H (Vehicle-to-Home) memungkinkan pemlik Outlander PHEV bisa melakukan pengisian ulang tenaga listrik layaknya i-MIEV. Sedianya, Outlander PHEV menggunakan perpaduan antara mesin bensin 2,0 liter dan motor listrik.
Dengan hanya mengandalkan tenaga listrik, crossover ini bisa melaju sejauh 50 km dengan rata-rata kecepatan 100 kpj. Sedangkan bila menggunakan kombinasi, bisa mencapai jarak 869 km.
Memaksimalkan sistem V2H, mobil bisa di-charge menggunakan listrik 100-volt yang bisa dilakukan di rumah. Jadi pemilik Outlander PHEV ini bisa melakukan pengisian ulang sendiri di rumah dengan penggunaan listrik yang lebih irit.
Outlander PHEV menggunakan sistem penggerak semua roda sama seperti Lancer Evolution. Dibandingkan dengan Outlander reguler mesin bensin, Outlander PHEV punya kelebihan tiga persen di ruang kargo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.