Lantas alasan apa saja yang membuat pasar akhirnya tertarik memilih mobil dengan karakter SUV. Berikut beberapa pandangan dari para konsumen yang akhirnya menjatuhkan pilihan pada SUV.
"Salah satu kriteria penting yang membuat saya memilih SUV adalah daya jelajah di segala medan. Lalu bisa menjadi mobil keluarga yang memenuhi syarat, termasuk lapang di setiap baris kursinya. Dan terakhir, irit bahan bakar, murah suku cadang, dan berharga tinggi jika dijual kembali," ujar Ary Yunanto Setiabudi, Division Head salah satu bank swasta nasional.
Menurut Ary, antara nyaman dan luas itu satu paket yang tak bisa dipisahkan. "Bukan hanya bisa dirasakan penumpang di baris tengah, yang di baris ketiga juga harus tetap merasakan kenyamanan," ungkap pria yang menggunakan Toyota Fortuner untuk menemani aktivitas sehari-hari.
Mesin
Body yang besar dengan bobot yang relatif berat harus diikuti dengan penggunaan mesin yang sesuai dan mumpuni. Namun terkadang mesin besar yang dipakai kerap menggunakan bahan bakar yang cenderung boros. Namun para produsen saat ini sudah memiliki solusi dengan menggunakan mesin diesel canggh. Mesin berkapasitas tidak terlalu besar namun memiliki tenaga mumpuni dan tetap bisa efisien dalam menggunakan bahan bakar.
Hal tersebut bisa tercapai dengan pemasangan teknologi seperti commonrail, turbo dan juga intercooler. Meski canggih para produsen juga dituntut untuk menyetel komputer agar bisa menenggak solar dengan kadar sulfur tinggi. Meski beberapa SUV diesel yang berkembang saat ini direkomendasikan untuk menggunakan solar dengan sulfur rendah di bawah 500 ppm.
”Sebelum beli, saya sempat meragukan performa mesin. Karena bodi sangat besar, dikhawatirkan tenaga tidak bisa maksimal. Tapi setelah mencoba, ternyata anggapan saya salah,” ujar Hadi Sukrisno, anggota komunitas ID42NER.
Anti intimidasi
Ada alasan lain yang cukup unik di balik keputusan memilih model SUV tujuh penumpang. "Body sedan cenderung rendah, saya kerap merasa diintimidasi oleh pengguna jalan lain yang pakai mobil besar. Apalagi angkutan umum. Kondisi itu sering bikin saya stres. Kalau pakai SUV, kesan sangar dan gagah sudah pasti dipegang. Jadi mobil lain kalau mau macam-macam pasti berpikir dua kali," ungkap wanita karier berinisial WS yang menjabat sebagai GM salah satu perusahaan swasta besar di Indonesia.