Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas Kebocoran Gas Karbon pada AC Mobil

Kompas.com - 07/08/2014, 16:30 WIB
Azwar Ferdian

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Banyak kasus kematian ketika korban beristirahat di dalam mobil, dan keracunan gas CO (karbonmonoksida). Biasanya kebocoran berasal dari saluran AC. Setiap pemilik wajib waspada dengan kondisi AC, untuk mencegah terjadinya kebocoran.

Seperti pernah diulas Kompas.com, pemilik sekaligus teknisi bengkel spesiaslis AC mobil Umara Auto di Pasar Mobil Kemayoran, Abu, menjelaskan, biasanya kebocoran CO terjadi pada selang AC. Penyebabnya karena kurang perhatian dan perawatan pemilik pada kondisi mobil.

“Biasanya kebocoran itu karena jarang dirawat dan pemilik masih merasa AC-nya dingin. Seharusnya selain mengecek freon, cek oli di dalam kompresor, kadang suka membeku. Mendeteksinya memang agak susah, selang bocor itu biasanya karena meledak, tapi ledakannya tanpa suara,” jelas Abu.

Sarno, teknisi dari Hering Auto di lokasi yang sama berpendapat, kebocoran AC mobil biasanya disebabkan kerapuhan pada ekspansi AC. Dijelaskan, usia ekspansi hanya satu tahun, dan selebihnya berisiko rapuh dan menyebabkan kebocoran pada selang.

“Ini yang kurang diperhatikan. Pemilik mobil mungkin tidak tahu detail sampai ke sana. Yang paling baik, diservis biar semua diteliti. Apalagi ekspansi, paling tidak minimal satu tahun sekali harus diganti. Biasanya, kalau AC belum berasa panas, nggak akan dicek,” kata Sarno.

Cara menandai kebocoran
Sebenarnya, bila pengendara teliti bisa diketahui bagaimana ciri saluran AC yang bocor. Menurut Abu, akan tercium bau menyengat seperti bau gas elpiji, dan kadang muncul suara berisik dari AC mobil.

Saat terjadi seperti ini, sangat disarankan segera mematikan AC dan membuka kaca mobil bila sedang dalam posisi berhenti. “Bila terjadi kebocoran, lebih berbahaya saat mobil berhenti dibanding saat berjalan. Karena saat posisi berjalan, masih ada sirkulasi udara yang berputar. Kalau berhenti, gas karbon itu akan terkurung di dalam kabin saja,” tambah Abu lagi.

Baik Sarno atau Abu tidak sepakat bahwa kebocoran gas karbon yang terhirup pemilik kendaraan berasal dari knalpot. Menurut mereka, gas CO yang masuk ke dalam kabin tak ada hubungan dengan knalpot.

“Tidak ada hubungannya dengan knalpot. Yang mematikan itu hanya dari AC. Selang AC bocor, baunya (gas karbon) ke dalam, gas karbon terhirup, ini yang menyebabkan kematian. Kecuali memanaskan mobil di dalam garasi yang tertutup rapat, gas buang dari knalpot tidak bisa keluar ruangan dan terhirup,” ujar Abu.

Disarankan kepada pemilik mobil untuk melakukan servis AC mobil secara rutin, minimal enam bulan sekali. Selain memastikan kondisi penyejuk ruang kabin dalam kondisi baik, juga bisa mengetahui potensi adanya kebocoran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com