Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa AC Mobil Bau dan Kurang Dingin?

Kompas.com - 16/06/2010, 16:35 WIB

KOMPAS.com - Tak ada jalan yang tak macet di Jakarta atau kota-kota besar lainnya di Indonesia. Ketika sedang berkendara, menghadapi kondisi seperti itu, tentu sangat tersiksa lantaran tak ada udara penyejuk (AC).

Sampai AC tak berfungsi bisa karena kelalaian pemilik melakukan perawatan. Bisa juga usia pakai komponen atau tingginya frekuensi pemakaian. Lebih diperparah lagi, "Pemilik mobil banyak yang awam tentang AC. Sehingga ketika bermasalah banyak yang enggak mengerti tentang servisnya," jelas Ferdian, pemilik bengkel AC Panca Jaya di Arteri Kedoya, Jakarta Barat.

Berikut ini beberapa gejkala yang terjadi pada AC mobil

Kurang dingin Pemicunya datang dari kompresor. Menurut Chandra dari bengkel Pondok AC di Jatiwaringin, Jaktim, magnet clutch sudah aus atau sepul magnet ada yang putus. Akibatnya, kerja kompresor mengalirkan freon terhambat.

Penyebab lain, ada kebocoran pada evaporator mengnakibatkan freon terbuang percuma. Saran Chandra, harus ganti baru kalau dilas hanya tahan sebentar.

Bau kurang sedap Penyebabnya, kondisi interior yang kotor akibat kebiasaan penumpang membawa makanan. Aroma sisa makanan bisa menempel di jok, trim pintu atau karpet. kebiasaan merokok ikut punya andil menyumbang aroma tak sedap.

Bunyi aneh saat dihidupkan Asal bunyi biasanya dari kompresor yang bermasalah. Masih menurut Chandra, bearing di dalam kompresor sudah aus atau pecah bikin kerja kompresor berisik. Lainnya, datangnya dari blower. Untuk beberapa merek mobil, posisi komponen tersebut ada di laci dasbor. Jika laci penuh denngan buku atau benda ringan lantas tersedot, langsung menimbulkan bunyi.

Freon acap kurang Kondisi ini dikarenakan ada kebocoran pada selang atau evaporator, sehingga freon terbuang percuma. "Umumnya freoan berkurang setelah pemakaian di atas 2 tahun," tegas Chandra. Ongkos untuk kuras dan isi freon antara Rp100-Rp200 ribu. Sebaiknya, lakukan pengecekan dan bersihkan kompresor setiap 2.000-5.000 km. (Pratomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau