Contohnya adalah perwira bernama Julie Taylor ini, yang meninggalkan Angkatan Darat Inggris setelah menyelesaikan tugasnya sebagai pengatur penyebaran kendaraan militer. JLR bersama Departemen Pertahanan Inggris, memberikan program yang membantu mengarahkan Taylor, untuk bisa memanfaatkan pengalamannya di transportasi umum.
Taylor mendapat pekerjaan di JLR untuk mengembangkan strategi distribusi mobil, dan berkutat dengan keterampilan perencanaan. Modal Taylor adalah pengalaman selama delapan setengah tahun bersama pasukan Royal Logistic Corps.
Tenaga kerja terampil
"Saya sangat beruntung. Banyak mantan militer keluar tanpa kualifikasi apapun, tapi mereka memiliki banyak keterampilan. Mereka mungkin tidak diakui oleh perusahaan karena, tidak punya pengalaman dalam perusahaan," kata Taylor seperti dilansir Automotive News, Minggu (27/7/2014).
Inggris Raya mengurangi jumlah pasukan dalam beberapa tahun terakhir. Pada saat yang sama, Inggris juga menghadapi situasi kekurangan pekerja yang terampil. Kondisi ini bahkan sudah terjadi sejak 1997 lalu.
Proses seleksi
Program Jaguar ini akan ditawarkan kepada sekitar 12 sampai 15 orang, dengan teknik wawancara, menulis resume dan keterampilan manufaktur praktis.
"Ini cara bagaimana kita dapat membantu dan mempersiapkan mereka untuk bekerja di industri otomotif. Mereka akan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan, dengan proses seleksi yang ketat," kata Kate Birkenhead, Kepala Pekerja JLR.
Cara ini dipredisksi bisa mengurangi mantan tentara yang menganggur. Data Dephan Inggris menyebutkan, sedikitnya 20 persen eks-militer, gagal mencari pekerjaan dalam kurun enam bulan. Mereka akhirnya bekerja tapi dengan jenis pekerjaan yang tidak sesuai dengan skill.