Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaguar Land Rover Pekerjakan Tentara Inggris

Kompas.com - 28/07/2014, 12:30 WIB
Azwar Ferdian

Penulis

London, KompasOtomotif - Jaguar Land Rover (JLR) mengambil kebijakan tidak biasa dalam perekrutan karyawan. JLR melatih dan mempekerjakan mantan perwira Angkatan Darat Inggris, yang sebelumnya bertugas di kendaraan militer, untuk mengembangkan strategi distribusi JLR.

Contohnya adalah perwira bernama Julie Taylor ini, yang meninggalkan Angkatan Darat Inggris setelah menyelesaikan tugasnya sebagai pengatur penyebaran kendaraan militer. JLR bersama Departemen Pertahanan Inggris, memberikan program yang membantu mengarahkan Taylor, untuk bisa memanfaatkan pengalamannya di transportasi umum.

Taylor mendapat pekerjaan di JLR untuk mengembangkan strategi distribusi mobil, dan berkutat dengan keterampilan perencanaan. Modal Taylor adalah pengalaman selama delapan setengah tahun bersama pasukan Royal Logistic Corps.

Tenaga kerja terampil

Jaguar, yang dimiliki oleh India Tata Motors Ltd, menciptakan program ini untuk memberdayakan orang-orang seperti Taylor, di tengah kondisi kurangya tenaga kerja terampil di Inggris. Selain JLR, Ford dan Bentley juga berencana mengadopsi program ini.

"Saya sangat beruntung. Banyak mantan militer keluar tanpa kualifikasi apapun, tapi mereka memiliki banyak keterampilan. Mereka mungkin tidak diakui oleh perusahaan karena, tidak punya pengalaman dalam perusahaan," kata Taylor seperti dilansir Automotive News, Minggu (27/7/2014).

Inggris Raya mengurangi jumlah pasukan dalam beberapa tahun terakhir. Pada saat yang sama, Inggris juga menghadapi situasi kekurangan pekerja yang terampil. Kondisi ini bahkan sudah terjadi sejak 1997 lalu.

Proses seleksi
Program Jaguar ini akan ditawarkan kepada sekitar 12 sampai 15 orang, dengan teknik wawancara, menulis resume dan keterampilan manufaktur praktis.

"Ini cara bagaimana kita dapat membantu dan mempersiapkan mereka untuk bekerja di industri otomotif. Mereka akan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan, dengan proses seleksi yang ketat," kata Kate Birkenhead, Kepala Pekerja JLR.

Cara ini dipredisksi bisa mengurangi mantan tentara yang menganggur. Data Dephan Inggris menyebutkan, sedikitnya 20 persen eks-militer, gagal mencari pekerjaan dalam kurun enam bulan. Mereka akhirnya bekerja tapi dengan jenis pekerjaan yang tidak sesuai dengan skill.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau