Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Merek Otomotif Merana di Australia

Kompas.com - 30/06/2014, 07:40 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Sydney, KompasOtomotif– Industri otomotif di Australia sedang sekarat, tiga manufaktur besar pun merana. Sepanjang tahun keuangan lalu, Holden telah melaporkan kerugian 552,8 juta dollar Australia (AUD), Ford 267 juta AUD, dan Toyota yang baru saja mengumumkan kehilangan 437 juta AUD.

Toyota dan Holden menciptakan rekor, kerugian terbesar sepanjang sejarah otomotif masing-masing di Negeri Kanguru. Sementara buat Ford catatan buruk itu berada di peringkat kedua.

Presiden Toyota Australia Dave Buttner mengungkapkan, perusahaan sebenarnya telah mendapatkan hal positif, yakni bisa mengurangi biaya produksi dan mengamankan investasi produksi lokal Camry facelift. Namun kebanyakan kerugian Toyota di berbagai area tidak dapat diselamatkan.

“Terlalu banyak faktor eksternal di luar kontrol kami yang membuat keadaan tidak stabil untuk lanjut membuat mobil dan mesin di Australia dalam jangka menengah ataupun panjang di masa depan,” ucap Buttner kepada The Motor Report, pekan lalu.

Pekerja
Lebih lanjut ia mengatakan, dampak kerugian kini menggeser fokus untuk mendukung para pekerja. Toyota harus menggelontorkan dana 889 juta AUD untuk menjalankan operasi pada 2013. Angka itu termasuk 505 juta AUD untuk aset dan 384 juta AUD buat paket redundancy para pekerja.

Bila bukan karena hal tersebut, Toyota Australia bisa saja tetap “on track” dan meraup keuntungan 266 juta AUD. “Toyota tetap pemimpin pasar pada 2013 untuk kesebelas kalinya berurutan. Dipimpin oleh sedan Corolla –model terlaris di Australia 2013- termasuk Hilux dan Camry rakitan lokal,” kata Buttner.

Produksi lokal masih terus berlanjut, Toyota juga masih menjalankan program ekspor. Sebanyak 67.000 unit kendaraan akan diekspor ke Timur Tengah, Selandia Baru, dan kepulauan pasifik selatan. Toyota Australia kini memiliki 3.900 pekerja, sekitar 2.500 di antaranya akan kehilangan pekerjaan sebelum produksi lokal berakhir pada 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com