"Kami ingin menciptakan ikatan yang kuat dengan konsumen," ujar Presiden Direktur Mazda Motor Indonesia (MMI) Keizo Okue, saat sesi wawancara dengan wartawan, di sela acara Liventure Journey, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (25/6/2014).
Okue menjelaskan, terkait harga varian yang dirasa lebih mahal dari merek lain adalah kompensasi dari kata "premium". Posisi Mazda sebagai merek premium bukan berarti selevel dengan BMW, Mercedes Benz, atau Audi. Di bawah kelas tersebut tetapi di atas merek "umum" lain.
"Jika konsumen menjadi loyal, bahkan bila harga berbeda (lebih mahal) pembeli dengan kemampuan terjangkau pun pasti kembali ke Mazda," jelas Okue menjawab pertanyaan efektivitas kedudukan Mazda.
Konsep Be Alive merangsek ke seluruh komponen MMI, termasuk jaringan penjualan. Pada 2014, Mazda sudah memiliki 43 dealer, dan bakal ditambah tiga dealer lagi di tahun ini. Dijanjikan pula setiap outlet nantinya akan memiliki desain baru, dengan menghadirkan atmosfer lebih segar, dijamin memuaskan konsumen ataupun calon konsumen.
Okue mengatakan, menjadikan Mazda merek premium bukan perkara gampang, ada banyak pertimbangan. "Ya, memang kami masih harus melakukan banyak hal. Ini akan menjadi sangat menantang," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.