3 Poin Godaan Mazda CX-5

Jakarta, KompasOtomotif — Menurut Ari Tristianto, Product Planning and Marketing Mazda Motor Indonesia (MMI), ada tiga faktor yang membuat CX-5 mampu bersaing di kelasnya. “Menurut pantauan kami, mesin Skyactiv, audio produk Bose, dan SUV bertipe monokok impor Jepang menjadi poin penting,” ungkap Ari di Jakarta, Rabu (25/6/2014).

Teknologi Skyactiv baik pada pilihan mesin 2.0 dan 2.5 liter memaksimalkan pemakaian bahan bakar, tetapi tetap mempertahankan performa tinggi pada tenaga dan torsi. “Kuncinya ada di kompresi tinggi sampai 13:1. Ruang bakar didesain khusus untuk menghasilkan pembakaran cepat dan ruangan tetap dingin,” jelasnya.

Dalam kabin, salah satu faktor penunjang kenyamanan penumpang ditopang audio labelan Amerika Serikat, Bose. Sementara poin terakhir, MMI mempertahankan kualitas dengan mengimpor CX-5 langsung dari Jepang. Selain CX-5, ada Biante dan 6 yang juga berasal dari Negeri Sakura.

“Sebenarnya kami punya pilihan mengambil dari Malaysia yang juga merakit CX-5, tapi apa jadinya kalau diambil dari sana? Kami pilih Jepang karena kualitas benar-benar terjaga,” jelasnya.

Ari menambahkan, unit yang dikirim dari Jepang memang lebih mahal, tetapi buktinya harga jual CX-5 bisa kompetitif dengan SUV sekelas asal Jepang yang juga dipasarkan di Indonesia. “Pertanyaannya, CX-5 yang terlalu murah atau model lain yang dirakit lokal dijual kemahalan?” katanya lagi.

CX-5 ditawarkan dalam tiga pilihan, yaitu Sport Rp 397 juta, Touring Rp 431,5 juta, Grand Touring Rp 450,5 juta. Sebagai perbandingan, Honda CR-V punya lima pilihan, dijual dengan rentang harga Rp 387 juta – Rp 450,5 juta. Sementara banderol Nissan X-Trail model lama Rp 341,5 juta – Rp 410,9 juta yang terdiri dari empat varian.