Jakarta, KompasOtomotif — Rencana kenaikan beban Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) menjadi 125 persen untuk sepeda motor impor utuh (CBU) 500 cc ke atas tidak menciutkan nyali Yamaha untuk terus memasarkan kuartet moge CBU, yakni YZF-R1, YZF-R6, T-Max, dan V-Max, pada tahun ini.
Meski harus menyesuaikan harga, gairah konsumen di segmen ini tetap tinggi. "Prediksi revisi harga belum selesai dihitung. Mungkin Maret sudah jadi. Kita tetap optimis. Konsepnya kan beda. Pembeli sepeda motor ber-cc besar itu biasanya ingin menunjukkan identitas dan status sosial. Daya belinya bagus," ungkap Eko Prabowo, GM Promotion & Community Development Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, saat peluncuran 7 Wonders from Yamaha, pekan lalu di Canggu, Bali.
Peminat moge bermesin di atas 500 cc ternyata cukup tinggi. Berdasarkan data terbaru Yamaha yang diberikan kepada KompasOtomotif, sejak diluncurkan pada Oktober lalu, Yamaha sudah menjual 58 moge, terdiri dari R6 sebanyak 27 unit, T-Max (29 unit), dan R1 (2 unit). Impor tahap pertama laris manis!
Pengalaman
Sementara itu, tiga V-Max pesanan konsumen belum bisa dikirim. Eko menjelaskan, sepeda motor 1.679 cc ini masih perlu ditambahkan parking brake system agar bisa mengikuti regulasi Kementerian Perindustrian untuk moge di atas 1.000 cc.
"Mungkin karena kita belum pengalaman jual moge, jadi ketentuan tersebut terlewatkan. Modifikasi plus pengujian sedang dikerjakan. Semoga bisa selesai dalam sebulan," ungkap Eko.
Bali
Selain Jakarta, pasar yang dituju berikutnya adalah Bali. "Menyesuaikan segmen, di sini (Bali) kan suasananya lifestyle, peluang kita lebih besar jual moge. Keempat moge Yamaha akan diperkenalkan bulan depan," tutup Eko.