Jakarta, KompasOtomotif – Berkendara diwaktu hujan deras butuh konsentrasi tinggi, pasalnya kemampuan adaptasi pengendara terhadap lingkungan di sekitarnya berkurang. Menurut Sony Susmana, pebalap dan trainer Safety Defensive Consultan Indonesia (SDCI), kondisi paling berbahaya terjadi saat momen aquaplaning atau hydroplaning, yaitu hilangnya traksi ban dengan permukaan jalan akibat terhalang genangan air.
“Pengendara masih banyak yang gak paham soal aquaplanning, itu paling sering terjadi saat melibas genangan air. Pengendara tidak paham, kemudian slip, lalu tabrakan,” ujar Sony kepada KompasOtomotif, Senin (13/1/2014).
Melewati genangan air dengan kecepatan tinggi bisa berbahaya, dalam kondisi ini setiap keputusan harus dibuat dengan benar atau beresiko kecelakaan.
Penyebab
Wajib diketahui para pengendara, Aquaplaning bisa terjadi di setiap ketinggian genangan air. “Banyak orang yang menganggap melintasi genangan banjir itu harus dengan cepat, biasanya karena buru-buru, justru ini yang berbahaya. Tidak perlu kencang, sebab mobil bisa terangkat dari aspal. Kalau bisa perhatikan dulu mobil yang lewat di depan kita buat jadi acuan,” jelas Sony.
Ia menambahkan, ada beberapa faktor lain yang bisa menyebabkan ban kehilangan traksi saat melibas air yang tergenang di jalan. “Penyebab paling sering, tekanan angin dalam ban terlalu tinggi dan tapaknya sudah gundul,” jelas Sony.
Mengatasi
Aquaplaning terjadi hanya sepersekian detik, namun itu sudah cukup untuk membuat mobil bergeser keluar jalur. Respon pertama yang penting dilakukan pengendara adalah jangan panik.
“Saat terjadi (aquaplaning) lepas sesaat tekanan pada pedal, baik gas, kopling, dan rem. Jangan dilawan tapi diikuti saja terlebih dahulu, ketika dapat traksi baru kita bisa koreksi sedikit demi sedikit. Biasanya mobil akan bergerak ke arah ban yang traksinya kurang, ” urai Sony.
Disini dituntut kemampuan pengendara menguasai mobilnya. “Harus yakin dan percaya diri, tapi jangan berlebihan,” tutup Sony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.