Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hyundai Tumbuh Terlalu Cepat!

Kompas.com - 10/09/2011, 14:22 WIB
Tetapi dalam kondisi belum pasti, Anda justru merekrut para eksekutif, tujuannya untuk apa?

Jongkie: Kita tidak bisa diam atau menunggu saja, tetapi harus mempersiapkan semuanya . Kita terus berusaha menambah jumlah jaringan dan meningkatkan kualitasnya. Tak lupa juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kami terus melakukan inovasi di segala lini.  Tujuannya, bila prinsipal tiba-tiba mengatakan ”oke”,  kita sudah siap.   

Adakah hubungannya, lambatnya pertumbuhan penjualan Hyundai di Indonesia karena APM-nya bukan bagian langsung dari prinsipal?

Jongkie: Bisa juga! Saya sudah menawarkan kepada Hyundai mendirikan perusahaan di sini untuk menangani produksinya secara langsung. Bahkan, kami bersedia diberi saham 5 persen. Ternyata, sampai saat ini Hyundai belum membuat keputusan. Saya sudah berulang kali meminta prinsipal  terjun langsung. Mereka sebenarnya  sudah melakukan studi kelayakan. Hanya belum ada keputusan.    

Apa kendala lain sehingga pertumbuhan penjualan Hyundai di Indonesia seperti sekarang?

Jongkie: Untuk Indonesia, salah satunya bunga bank yang tinggi. Kalau di luar negeri, misalnya Amerika Serikat, bunga bank rendah. Dealer berani membuat membuat stok banyak. Kedua, Hyundai tidak punyak basis produksi di Asean. Akibatnya, kalau ingin menjual Sonata, mesti diimpor langsung dari Korea Selatan dan dipastikan kena bea masuk 45 persen.

Kalau produk Jepang, seperti Toyota Camry, Honda Accord yang dibuat di Thailand, dipastikan bebas bea masuk. Nah, kondisi seperti ini jelas kita kalah.  

Tahun ini sebenarya saya punya target jualan 7.000 unit. Ternyata peluncuran beberapa  model molor. Avega misalnya, seharus nya diluncurkan Mei, namun akhir Agustus. Dengan target 300 unit per bulan, dalam tiga bulan sudah berkurang 900 unit. Sekarang, kalau kami bisa menjual 5.500 unit atau 6.000 unit saja sudah oke. Tahun lalu kondisinya parah.

Permintaan terhadap Hyundai di berbagai negara tinggi. Di Filipina misalnya, mereka minta 30.000 unit dan hanya memperoleh 15.000 sampai 18.000 unit. Ya... mereka harus menerimanya!  

Cita-cita Anda dengan Hyundai di Indonesia?

Jongkie: Ingin membuat Hyundai sukses di Indonesia pada level tertentu. Sekarang ini kami masih berada di landasan dan belum take-off. Untuk take-off, Hyundai harus membuat produk yang pas dan melakukan investasi.Tepatnya mendirikan pabrik atau basis produksi di Asean (bukan perakitan). Kami ingin sejajar dengan Jepang. Karena itu saya berharap prinsipal segera membuat keputusan. Saya sudah katakan, kepada mereka, tentukan dulu produk, setelah itu dirikan pabrik.

Saat ini kami sudah berada di ujung landasan, namun belum take-off. Kapan take-off? Dua tahun lalu, Hyundai sudah mendirikan pabrik di Brasil untuk pemasarannya di Amerika Latin. Asean belum! Mereka sebenarnya sudah melakukan penelitian. Kekhawatiran mereka, Asean sudah dikuasai Jepang, terutama Thailand dan Indonesia.  Bersambung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com