WASHINGTON, KOMPAS.com - Perhatian dan sekaligus peringatan bagi pengendara mobil yang punya kebiasaan menggunakan ponsel saat menyetir. Menurut Asosiasi Gubernur Keselamatan Jalan (Governors Highway Safety Association/GHSA) di Amerika Serikat, dari penelitian lanjutan 350 tulisan yang pernah dilansir sejak tahun 2000, 25 persen dari total kecelakaan kendaraan karena pengemudi sedang bertelpon.
Kemudian, hampir separuh waktu dari aktivitas mengemudi seharian terganggu oleh berbagai hal (termasuk menelpon), mengakibatkan cedera kecil sampai kehilangan nyawa. Sangat fatal, kala sedang mengemudi membuat pesan singkat (SMS).
"Meski sudah banyak tulisan terkait pengalihan perhatian pengemudi, masih banyak hal yang kita tidak tahu. Harus lebih banyak penelitian dilakukan untuk mencari solusi mengurangi atau menghilangkannya," jelas Direktur Eksekutif GHSA Barbara Harsha, seperti dilansir autoevolution (12/7).
Hasil penelitian ini juga menunjukkan, tak ada kepastian penggunaan hands-free bisa menurunkan risiko kecelakaan di jalan. Termasuk larangan ber-sms saat mengemudi berhasil mengurangi tingkat kecelakaan di jalan. Untuk itu, GHSA menganjurkan peraturan baru larangan total bagi pengendara penggunaan ponsel saat mengemudi.
Aksi ini mulai diberlakukan di beberapa negara bagian AS, termasuk 30 negara bagian di distrik Colombia sudah menetapkan peraturan ini. Selanjutnya, 41 negara bagian termasuk Washington DC baru mulai pelarangan sms di jalan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.