Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Tanpa Supir: Diperintah oleh Pikiran

Kompas.com - 21/02/2011, 14:17 WIB

BERLIN, KOMPAS.com -  Inilah cerita terbaru dari riset mobil yang dijalankan tanpa pengemudi  langsung oleh tim AutoNOMOS dari Freie Universität Berlin’s, Jerman.Tim ini sejak 2006  sedang melakukan penelitian, mengembangkan sistem dengan target, nanti mobil tidak lagi memerlukan pengemudi alias mobil jalan sendiri.   

Sebenarnya Oktober lalu, tim dari universitas ini juga melakukan percobaan yang sama. Namun waktu itu dengan menggunakan VW Passat sebagai taksi yang diperintahkan oleh penumpang melalui pikiran. Riset merupakan bagian dari program “MadeInGermany”.

Khusus untuk taksi digunakan perlengkapan tambahan yaitu, GPS, kamera video, pemindai lanser di dalam mobil dan radar untuk menuntun jalan mobil mobil secara otomatis. Selanjutnya perintah dilakukan melalui iPad.  

Brain Power
Nah, kali ini, tim tersebut masih menggunakan VW Passat Variant 3c yang dimodifikasi.  Sebagai alat penghubung antara otak manusia dan sistem kontrol pada mobil, tim  sistem koneksi (interface) buatan Emotiv, yaitu EOPC. Program ini disebut  oleh tim -  pimpinan profesor Raul Rojas  - sebagai aplikasi “BrainDriver” . Tujuan menguji proyek yang disebut “Brain Power”.

Tim menggunakan sinyal biolektrik yang dipasang di kepala “pengemudi” melalui 16 sensor electroencephagraphy  (EEG),  neuroheadset  yang  mencatat aktivitas otak.  EEG dibuat oleh perusahaan Emotiv dari San-Francisco, untuk permaian elektronik dengan perintah otak.   

Setelah duduk di belakang setir, pengemudi melakukan beberapa kali “latihan mental”, belajar menggerakan obyek virtual dengan pikiran. Setiap gerakan dihubungkan ke bentuk aktivitas otak yang berbeda dengan perintah belok kiri, belok kanan, tancap gas dan sebagainya. Periset kemudian memasukkan perintah ini ke WVPassat yang dilengkapi dengan komputer perintah drive by wire.

Pada tes pertama, mobil  berjalan sendiri menuju ke persimpangan. Pada titik tertentu, manusia yang berada di dalamnya cukup menggunakan pikiran untuk memerintahkan berbelok. Sedangkan pada tes kedua - dilakukan di bandara lama Berlin Tempelhof - pengemudi terus-menerus mengontrol setir, pedal gas dan rem melalui pikiran. Hasilnya, masih terjadi keterlambatan antara mental dan reaksi kendaraan yang sesungguhnya.

Video riset ini sudah dipublikasikan di internet. Dikatakan,  riset “Brain Driver” baru sebatas uji-coba dan belum siap digunakan di jalan raya. Namun nantinya, jika sudah siap, akan meningkatkan kemampuan orang mengemudikan mobil, khususnya bila dilengkapi dengan sistem mengemudi sendiri.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Kunjungan PM Jepang ke Istana Bogor, Hindari Ruas Jalan Berikut

Ada Kunjungan PM Jepang ke Istana Bogor, Hindari Ruas Jalan Berikut

News
Fenomena Fuel Dilution pada Kendaraan Bikin Kualitas Oli Menurun

Fenomena Fuel Dilution pada Kendaraan Bikin Kualitas Oli Menurun

Tips N Trik
Cara Cek Pajak Kendaraan secara Online Tahun 2025

Cara Cek Pajak Kendaraan secara Online Tahun 2025

Tips N Trik
Tes Lengkap New Honda PCX 160, dari Desain sampai Biaya Servis

Tes Lengkap New Honda PCX 160, dari Desain sampai Biaya Servis

Tes
Spesifikasi WMoto Velora, Penantang Stylo 160 dan Grand Filano

Spesifikasi WMoto Velora, Penantang Stylo 160 dan Grand Filano

Produk
Fenomena Grup Jual Beli Mobil STNK Only di Media Sosial Facebook

Fenomena Grup Jual Beli Mobil STNK Only di Media Sosial Facebook

Feature
Simulasi Perhitungan Pajak Kendaraan di Jateng Setelah Ada Opsen

Simulasi Perhitungan Pajak Kendaraan di Jateng Setelah Ada Opsen

News
Resmi Meluncur, Simak Spesifikasi Hyundai Ioniq 5 N DK Edition

Resmi Meluncur, Simak Spesifikasi Hyundai Ioniq 5 N DK Edition

News
Ancaman Kecelakaan Bus Wisata dan Upaya Perbaikan Keselamatan

Ancaman Kecelakaan Bus Wisata dan Upaya Perbaikan Keselamatan

Niaga
Apa Itu Laundry GPS? Praktik Kejahatan dalam Jual Beli Mobil Bekas

Apa Itu Laundry GPS? Praktik Kejahatan dalam Jual Beli Mobil Bekas

Otopedia
Harga LCGC Naik, Honda Brio Satya Tembus Rp 200 Juta

Harga LCGC Naik, Honda Brio Satya Tembus Rp 200 Juta

Feature
Video Kecelakaan Sepeda Listrik, Akibat Asal Selonong Keluar Gang

Video Kecelakaan Sepeda Listrik, Akibat Asal Selonong Keluar Gang

Feature
Jadwal SIM Keliling di Jakarta Hari Ini, Sabtu 11 Januari

Jadwal SIM Keliling di Jakarta Hari Ini, Sabtu 11 Januari

News
[POPULER OTOMOTIF] Diminta Buat Pabrik secara Mandiri di Indonesia, Chery Bereaksi | Bagaimana Nasib Mobil Hyundai yang Diberikan untuk Shin Tae-yong? | Skema Kredit Hyundai Creta Facelift

[POPULER OTOMOTIF] Diminta Buat Pabrik secara Mandiri di Indonesia, Chery Bereaksi | Bagaimana Nasib Mobil Hyundai yang Diberikan untuk Shin Tae-yong? | Skema Kredit Hyundai Creta Facelift

Feature
WMoto Velora Resmi Meluncur, Skutik Klasik 150cc Harga Rp 26,8 Juta

WMoto Velora Resmi Meluncur, Skutik Klasik 150cc Harga Rp 26,8 Juta

Produk
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau