Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Osamu Suzuki Kembali Menjadi Presiden SMC

Kompas.com - 11/12/2008, 14:49 WIB

Kendati sudah berumur, Suzuki adalah pekerja yang gigih dan tampil penuh warna di depan publik dibandingkan bos perusahaan Jepang lainnya. Setember tahun lalu, Osamu menyatakan kesedihannya saat diwawancarai kantor berita Reuters karena menantu laki-lakinya, Hirotaka Ono, yang diharapkan menjadi penggantinya meninggal karena kanker. “Saya telah membimbingnnya selama tujuh tahun. Sayang, ia meninggal,” kenangnya.

Cukup banyak masalah yang dihadapi Osamu saat ini. Selain resesi global, juga keputusan GM menjual sisa sahamnya di Suzuki. Sementara itu, penjualan mobil Suzuki di India November lalu turun sampai 26 persen.

“Saya memastikan akan menikmati sisa hidup ini. Ternyata kondisi bisnis berubah dengan cepat dan tak terduga. Saya tidak menyalahkan siapa-siapa,” jelasnya. Meski Hiroshi Tsuda tidak hadir pada jumpa pers tersebut, Osamu mengatakan akan mengangkatnya sebagai penasihat.

Prestasi Osamu
Ketika ditanya, mengapa Osamu mengambil alih jabatan Presiden, menurutnya, sampai sekarang belum ada yang bisa mengisi jabatan tersebut. “Yang ingin saya ungkapkan, sekarang ini kondisinya seperti layang-layang jatuh. Untuk kondisi seperti ini diperlukan orang yang benar-benar sehat dan kuat pikiran dan jasmaninya,” komentar Osamu.

Selama memegang jabatan presiden SMC, Osamu Suzuki berhasil menjadikan produsen sepeda motor yang berbasis di Shizuoka, Hamamatsu, itu menjadi merek global. Ia juga masuk ke India lebih awal, atau 30 tahun, sehingga Suzuki menguasai separuh pasar mobil India sampai sekarang

Untuk membantu kerjanya, Suzuki telah mempromosikan direktur senior sebagai anggota dewan direksi. Di samping itu, SMC juga melakukan pergantian dewan direksi dengan masuknya tiga nama baru, yaitu Takashi Nakayama, Takao Hirosawa, dan Minoru Tamura. Struktur baru dan kembalinya Osamu menyebabkan harga saham Suzuki di Tokyo naik 7 persen, prestasi besar yang diraih oleh produsen mobil Jepang saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com