Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Osamu Suzuki Kembali Menjadi Presiden SMC

Kompas.com - 11/12/2008, 14:49 WIB

TOKYO, KAMIS — Mulai hari ini (11/12), Chairman Suzuki Motor Corporation (SMC) Osamu Suzuki, yang sudah berusia 78 tahun, kembali menjadi presiden di perusahaan mobil dan sepeda motor tersebut. Osamu mengundurkan diri sebagai Presiden SMC pada 2000 dan pertama kali memegang jabatan presiden pada 1978.

Hal itu diumumkan oleh Osamu dalam konferensi pers berkenaan dengan restrukturisasi dewan direksi di perusahaan dan mundurnya Hirohi Tsuda (63) sebagai Presiden SMC.

Hiroshi Tsuda, yang menjadi Presiden SMC sejak 2003, mengundurkan diri karena alasan kesehatan. Sebelumnya, SMC dipimpin oleh Masao Toda yang mengundurkan diri pada 2003, juga karena alasan kesehatan.

Tsuda sendiri pernah ke Indonesia meninjau seluruh fasilitas pabrik Suzuki di Tambun pada 2006, sedangkan Osamu termasuk pimpinan Suzuki yang sering datang ke Indonesia. Terakhir ketika Suzuki merayakan produk sepeda motornya yang ke-5 pada 2005 lalu.

Laba turun
Kembalinya Osamu, sebagai tampuk tertinggi SMC di saat usianya yang sudah sangat tua, menunjukkan terjadinya kekosongan pemimpin pada perusahaan mobil yang sekarang menduduki peringkat ke-10 di dunia. Di samping itu, menurut analis industri otomotif di Jepang, kembalinya Osamu merupakan upaya untuk mencegah penurunan laba yang makin besar karena resesi global semakin parah.

Dilaporkan, laba SMC turun besar tahun ini dan merupakan kejadian pertama dalam delapan tahun terakhir. Penjualan mobil di India sangat memengaruhi operasional Suzuki. Pasalnya, pasar terbesar Suzuki di seluruh dunia adalah di India.

Seperti di negara lain, termasuk Indonesia, konsumen India saat ini sudah mendapatkan pinjaman untuk membeli mobil. Padahal di negara tersebut, Suzuki nomor satu atau menguasi 50 persen lebih pasar India.

Sampai pulih
“Tsuda sebenarnya dipromosikan untuk menggantikan Osamu Suzuki sebagai Chairman. Karena itu, pengunduran diri menimbulkan pertanyaan,” ungkap Takashi Aoki, seorang analis pasar di Tokyo. “Belum ada pengganti yang disukai Osamu,” tambahnya seperti yang disiarkan Bloomberg.

“Saya harus bertanggung jawab dengan kondisi sekarang. Karena itulah saya mengambil posisi ini,” jelas Osamu kepada wartawan di Tokyo kemarin. Ditambahkannya, ia akan tetap menjadi Presiden SMC sampai kondisi ekonomi pulih.

Nafas terakhir
Osamu Suzuki yang menjadi Chairman (kini merangkap Chairman, Presiden, dan COO) pernah mengatakan, ia akan “berjuang sampai nafas terakhirnya” untuk membesarkan SMC. Ia sendiri sudah bekerja untuk Suzuki selama 50 tahun. Bahkan mengganti nama keluarganya, dari Matsuda, menjadi Suzuki setelah menikah dengan cucu pendiri Suzuki, Masao Suzuki.

Kendati sudah berumur, Suzuki adalah pekerja yang gigih dan tampil penuh warna di depan publik dibandingkan bos perusahaan Jepang lainnya. Setember tahun lalu, Osamu menyatakan kesedihannya saat diwawancarai kantor berita Reuters karena menantu laki-lakinya, Hirotaka Ono, yang diharapkan menjadi penggantinya meninggal karena kanker. “Saya telah membimbingnnya selama tujuh tahun. Sayang, ia meninggal,” kenangnya.

Cukup banyak masalah yang dihadapi Osamu saat ini. Selain resesi global, juga keputusan GM menjual sisa sahamnya di Suzuki. Sementara itu, penjualan mobil Suzuki di India November lalu turun sampai 26 persen.

“Saya memastikan akan menikmati sisa hidup ini. Ternyata kondisi bisnis berubah dengan cepat dan tak terduga. Saya tidak menyalahkan siapa-siapa,” jelasnya. Meski Hiroshi Tsuda tidak hadir pada jumpa pers tersebut, Osamu mengatakan akan mengangkatnya sebagai penasihat.

Prestasi Osamu
Ketika ditanya, mengapa Osamu mengambil alih jabatan Presiden, menurutnya, sampai sekarang belum ada yang bisa mengisi jabatan tersebut. “Yang ingin saya ungkapkan, sekarang ini kondisinya seperti layang-layang jatuh. Untuk kondisi seperti ini diperlukan orang yang benar-benar sehat dan kuat pikiran dan jasmaninya,” komentar Osamu.

Selama memegang jabatan presiden SMC, Osamu Suzuki berhasil menjadikan produsen sepeda motor yang berbasis di Shizuoka, Hamamatsu, itu menjadi merek global. Ia juga masuk ke India lebih awal, atau 30 tahun, sehingga Suzuki menguasai separuh pasar mobil India sampai sekarang

Untuk membantu kerjanya, Suzuki telah mempromosikan direktur senior sebagai anggota dewan direksi. Di samping itu, SMC juga melakukan pergantian dewan direksi dengan masuknya tiga nama baru, yaitu Takashi Nakayama, Takao Hirosawa, dan Minoru Tamura. Struktur baru dan kembalinya Osamu menyebabkan harga saham Suzuki di Tokyo naik 7 persen, prestasi besar yang diraih oleh produsen mobil Jepang saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com