Bukan Hanya Mobil Listrik, Mobil Hybrid China Bakal Digemari

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV) diperkirakan makin diminati masyarakat. Khususnya mobil listrik asal China yang menawarkan harga terjangkau.

Namun, pengamat otomotif Bebin Djuana menyatakan bahwa sebenarnya bukan hanya mobil listrik yang menarik perhatian, tetapi juga mobil hybrid, yakni kendaraan dengan dua penggerak.

"Mobil listrik dan hybrid dari China akan mendapat ruang di hati konsumen," ujar Bebin kepada Kompas.com, yang dihubungi beberapa waktu lalu.

Seperti diketahui, saat ini banyak produsen asal China yang menawarkan mobil listrik. Ke depan, beberapa merek juga berencana menghadirkan mobil hybrid dan plug-in hybrid (PHEV).

Salah satu contoh merek asal China yang memastikan akan menawarkan mobil hybrid adalah Jaecoo, yang berencana menghadirkan J7 PHEV.

Meski demikian, Bebin secara implisit menekankan bahwa pabrikan China juga perlu membuktikan kualitas produknya. Sebab, bagi sebagian konsumen, harga murah bukan segalanya.

"Masih banyak hal yang perlu mendapat perhatian produsen, karena harga bukan satu-satunya kunci keberhasilan," kata Bebin.

"Kehadiran merek dan tipe baru tentu akan membantu mengurangi suramnya dunia otomotif negara kita," ujarnya.

Mengutip data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (distribusi dari pabrik ke diler) mobil hybrid pada 2024 sebesar 59.903 unit naik dari tahun 2023 sebesar 54.179 unit.

Pun demikian dengan mobil listrik, penjualan BEV pada 2024 meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 2023.

Penjualan mobil listrik pada 2024 tercatat naik 153 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2023, penjualan BEV 17.051 unit, sedangkan pada 2024 jadi 43.188 unit.