Daftar Merek Otomotif di IIMS 2025, Banyak Pendatang Baru

JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 akan kembali digelar pada 13-23 Februari di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Salah satu pameran otomotif terbesar ini tak hanya menampilkan berbagai produk unggulan, tetapi juga menghadirkan sejumlah merek baru, baik dari kendaraan roda empat maupun roda dua.

Rudi MF, Project Manager PT Dyandra Promosindo, menyebut bahwa tahun ini area pameran diperluas hingga 154.289 meter persegi, lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 133.547 meter persegi.

"Area tahun ini mencakup Gambir Expo dan Hall B yang sudah penuh dengan brand roda empat, sebagian besar adalah merek baru. Sementara area lainnya diisi aftermarket dan sepeda motor," ungkap Rudi di Jakarta, Kamis (16/1/2025).

Untuk Hall A, sejumlah nama besar seperti Aion, BMW, BYD, Chery, Daihatsu, Honda, Hyundai, Mitsubishi, Toyota, Suzuki, Wuling, Subaru, MINI, dan Morris Garage (MG) telah dipastikan tampil.

Di sisi lain, area "New Passenger Car" akan menampilkan 10 merek baru, di antaranya Denza, Jaecoo, Jetour, Maxus, Geely, Vinfast, BAIC, Citroen, Volkswagen, Neta, Seres, Mazda, GWM, dan Audi.

"Total ada 33 merek roda empat yang berpartisipasi, meningkat dari 23 merek tahun lalu," tambah Rudi.

Tak hanya mobil, IIMS 2025 juga diramaikan oleh 24 merek sepeda motor, termasuk pendatang baru seperti QJMotor dan Maka Motor.

Beberapa nama populer lainnya yang hadir meliputi Honda, BMW, Italjet, Kawasaki, Piaggio Group (Vespa, Aprilia, Moto Guzzi), Scomadi, Royal Alloy, dan Royal Enfield. Merek sepeda motor listrik seperti Keeway EV, Alva, Yadea, Polytron, dan Pasific juga turut serta.

Untuk kategori aftermarket, area baru di Gambir Expo dipenuhi oleh puluhan merek helm, pelumas, aksesori, hingga aparel.

"Kami juga menghadirkan program hiburan seperti panggung musik 'Infinit Show' dan atraksi unik, termasuk flying car dan burnout," kata Rudi.

Melihat antusiasme peserta yang meningkat dari berbagai kategori, Rudi optimistis IIMS 2025 mampu melampaui target transaksi Rp 6,7 triliun, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

"Peningkatan jumlah merek dan luas area menjadi sinyal positif bahwa industri otomotif terus bangkit. Kami yakin target ini dapat tercapai," kata Rudi.