Alasan Maka Motors Tak Tawarkan Sistem Sewa Baterai

JAKARTA, KOMPAS.com - Maka Motors resmi meluncurkan produk pertamanya, Maka Cavalry, pada Rabu (15/1/2025).

Kendaraan listrik ini dikembangkan untuk memberikan pengalaman berkendara yang inovatif, namun tanpa menerapkan sistem sewa baterai yang belakangan mulai populer di industri kendaraan listrik.

Raditya Wibowo, CEO Maka Motors, menjelaskan bahwa meskipun sistem sewa baterai dapat menjadi solusi untuk menurunkan harga jual kendaraan, pendekatan tersebut tidak selalu sesuai dengan preferensi konsumen di Indonesia.

“Sebenarnya, kita bisa saja. Namun, bila menggunakan model sewa baterai, artinya baterai tersebut dimiliki oleh pabrikan. Pabrikan baru bisa balik modal dari baterai itu mungkin setelah 3-4 tahun, tergantung dari harga sewanya,” ujar Raditya saat peluncuran di Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2025).

Ia menambahkan, model bisnis ini memiliki tantangan tersendiri, terutama terkait modal kerja yang harus ditahan dalam jangka waktu panjang. Berdasarkan riset yang dilakukan Maka Motors, konsumen memiliki pandangan beragam mengenai sistem sewa baterai.

“Beberapa konsumen merasa setuju dengan sewa baterai, tetapi ada juga yang kurang nyaman. Mereka merasa baterai itu bukan sepenuhnya milik mereka. Jika tidak membayar sewa, maka motor yang sudah dibeli tidak bisa digunakan,” ucapnya.

Raditya menegaskan bahwa keputusan untuk tidak menawarkan sistem sewa baterai didasarkan pada kebutuhan pasar yang lebih mengutamakan kepemilikan penuh kendaraan.

Maka Motors memilih untuk fokus pada inovasi yang memberikan kenyamanan tanpa membebani konsumen dengan kewajiban sewa jangka panjang.

“Kami melihat bahwa model bisnis seperti sewa baterai sebenarnya hanya cara untuk membuat harga motor lebih terjangkau. Tapi, pada dasarnya, sama saja seperti membeli motor bensin dengan konsep yang berbeda. Ada konsumen yang cocok dengan model ini, tapi tentu ada juga yang lebih suka kepemilikan penuh,” kata Raditya.