KLATEN, KOMPAS.com - Berkendara di jalan menurun perlu kewaspadaan terhadap risiko rem blong, sehingga mobil tetap dapat melaju dengan terkendali.
Maka dari itu, diperlukan cara agar mobil melaju pelan namun tidak membebani kinerja rem utama sehingga akan terhindar dari panas berlebih dan menyebabkan rem blong.
Simak tips aman mengemudikan mobil manual di turunan berikut!
Hardi Wibowo, pemilik bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta mengatakan mobil manual cenderung lebih mudah dikendalikan di turunan, asalkan dengan cara yang benar.
“Saat berada di turunan, pastikan pengemudi pakai gigi rendah 2 atau 1 untuk memperlambat laju kendaraan, gigi rendah memanfaatkan mesin untuk mengurangi kecepatan tanpa harus mengandalkan rem utama terlalu banyak,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Minggu (15/12/2024).
Hardi mengatakan, teknik engine brake dapat memperlambat mobil memanfaatkan rasio putaran rendah pada mesin dan roda, sehingga menghindari overheat pada rem dan memberi kendali lebih baik terhadap laju mobil.
“Rem utama memperlambat laju mobil dengan manahan putaran roda, sehingga gaya gesek ada di pertautan permukaan ban dan jalan, ini lebih rawan selip ketika jalan licin, sementara engine brake gaya gesek terbesar ada di kampas kopling, sehingga lebih aman dari risiko tergelincir,” ucap Hardi.
Hardi mengatakan, rem utama diperlukan untuk mengontrol kecepatan, namun menginjak pedal rem secara terus-menerus dapat menyebabkan pemanasan berlebih pada sistem rem dan mengurangi efektivitasnya.
“Waspadai adanya jalan licin atau berbahaya, seperti yang basah setelah hujan atau berpasir. Jika kondisi jalan tidak memungkinkan, pastikan mengemudi dengan kecepatan lebih rendah,” ucap Hardi.
Hardi mengatakan, penting untuk menjaga jarak dengan kendaraan lain di turunan, karena kendaraan cenderung lebih cepat bergerak, jadi pastikan memberi jarak cukup untuk menghindari tabrakan mendadak.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/12/16/092200715/cara-aman-mengemudikan-mobil-manual-di-turunan