Tips Aman Mengendarai Mobil Matik di Turunan

SOLO, KOMPAS.com - Perjalanan menggunakan mobil transmisi matik melalui jalan menurun bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi pengemudi yang akan melakukan perjalanan selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

Ketika melintasi turunan, pengemudi mobil matik perlu lebih berhati-hati karena kontrol kendaraan bisa menjadi lebih sulit. Kecepatan yang tidak stabil dan penggunaan rem tidak tepat bisa menyebabkan kerusakan pada sistem pengereman atau bahkan kecelakaan.

Oleh karena itu, penting untuk pengemudi mobil matik mengetahui cara tips aman mengemudi mobil matik di turunan.

Baca juga: Awas Macet, Ini Pilihan Jalur Alternatif Menuju Puncak Bogor

KOMPAS.com/Adityo Wisnu Tuas Transmisi Wuling New Almaz RS

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan, mobil matik tidak ada engine brakenya atau rem non friski (tidak ada gesekan) sehingga jika difungsikan maka akan menahan laju kendaraan, tapi tidak menambah beban kerja sepatu rem, terutama di turunan.

“Kalau ga ada engine brake otomatis pengemudi harus menahan laju kendaraan sepelan mungkin di gear rendah dan berulang kali menginjak pedal rem, tetapi lama kelamaan tetap akan panas jika turunannya panjang,” ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.

Sony melanjutkan, maka dari itu dibutuhkan pendinginan dengan cara istirahat atau memberhentikan kendaraan.

Baca juga: Waspada Ini 4 Titik Rawan Macet di Kawasan Puncak Saat Libur Nataru

Sony juga mengatakan, saat di turunan pindah posisi tuas transmisi ke gear S tau D1 (artinya mewakili gear 1) dan tekan pedal rem sesekali.

“Jika turunanya panjang pastikan jaga jarak dengan kendaraan di depan dan lihat spot-spot berbahaya atau tikungan atau blind spot yang ada di depan,” ucapnya.

Dengan menerapkan cara tersebut, diharap risiko kerusakan dan kecelakaan bisa dihindari. Kesadaran dan kehati-hatian dalam mengemudi sangat penting untuk memastikan keselamatan selama perjalanan.