Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Beda Kasus Rem Blong Truk di Indonesia dan Jepang, Bagai Bumi dan Langit

Senior Investigator KNKT Ahmad Wildan mengatakan, jumlah truk di Indonesia hanya seperempat mobil, tapi jumlah kecelakaan truk mencapai empat kali mobil.

Wildan mengatakan, di Jepang dalam lima tahun hanya terjadi dua kasus kecelakaan karena rem blong.

“Di Jepang terjadi dua kasus rem blong geger undang riset. Di Indonesia pada tahun 2022 terjadi 5.200 kasus rem blong, diam semua. Saya omong tidak ada yang tanggapi seperti di pinggir pantai,” kata Wildan di Tangerang, belum lama ini.

Wildan mengatakan, kasus rem blong di Indonesia terjadi karena para pengemudi tidak terampil menggunakan rem truk. Padahal teknologi otomotif modern dapat menyelesaikan tantangan itu.

“Menggunakan satu jenis ban untuk semua kondisi jalan. Kemudian pengemudi tidak disekolahkan kakinya, ketika turunan ngerem-ngerem terus, ya kampasnya habis,” ujar Wildan.

“Kemudian dia juga tidak bisa menggunakan engine dan exhoust brake. Akhirnya apa? selain kampas di kampas habis risiko rem blong tinggi,” ujar Wildan.

Salah satu kesalahan dopir truk kata Wildan, dia pernah menemui kasus truk di turunan tapi pakai gigi tinggi. Akhirnya truk meluncur ke bawah tak terkendali.

“Pengemudi kita kakinya tidak ada yang disekolahkan. Pakai gigi enam di turunan kampas abis rawan rem blong. Padahal bisnis transportasi itu bisnis berkelanjutan,” katanya.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/07/29/144100815/beda-kasus-rem-blong-truk-di-indonesia-dan-jepang-bagai-bumi-dan-langit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke