JAKARTA, KOMPAS.com - Mayoritas kecelakaan yang melibatkan truk terjadi karena kesalahan manusia (human error). Tak sedikit sopir truk mengemudi tanpa dibekali ilmu yang cukup.
Artinya, keahlian mengemudi yang diterapkan para sopir truk saat ini mayoritas hanya sebatas berdasarkan pengalaman bukan dari pelatihan terstruktur.
Ketua Subkomite Lalu Lintas Angkutan Jalan Komite KNKT Ahmad Wildan mengatakan, ada budaya sederhana yang membedakan sopir profesional dan sopir asal-asalan.
“Pengemudi profesional itu budaya yang kita tanamkan itu ialah melakukan Pre-Trip Inspection yaitu pemeriksaan kendaraan sebelum beroperasi. Kalau pengemudi itu melakukan inspeksi, kecelakaan karena komponen tidak terjadi,” ujar Wildan di ICE BSD City, Kamis (25/7/2024).
Wildan memberikan contoh kasus kecelakaan maut bus pariwisata yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Subang, Jawa Barat, pada Mei lalu.
Menurut Wildan kecelakaan akibat rem blong bisa dihindari jika sopir melakukan poengecekan sebelum berangkat. Sebab tanda-tanda rem blong bisa diketahi dari beberapa parameter.
“Tidak mungkin kejadian bus wisata di Ciater, Subang, Jawa Barat, terjadi. Remnya dalam, jadi sebelum berangkat pasti ketahuan. Karena kalau bocor kan pasti desis,” katanya.
“Rem dalam ketika diinjak, level stroke artinya terlalu jauh. Bisa jadi kampas tipis atau setelan renggang,” ujarnya.
Sebelum berkendara sopir perlu melakukan pre-tip inspection, ada beberapa hal yang harus diperiksa dan dipastikan dari ban, pelek, dan mud guard.
Pertama, untuk ban periksa dan pastikan tidak ada robek, retak, dan tonjolan pada tapak atau dinding samping. Selain itu, periksa juga kedalaman tapak ban tidak kurang dari 1 mm dan tidak ada benda asing di sela-sela alur ban.
Lalu, pastikan tekanan udara dalam ban sesuai standar pabrikan, periksa dengan pengukur udara.
Kedua, soal pelek, periksa dan pastikan mur dan baut kencang, lengkap dan kuat. Cek juga tidak ada retak, bengkok atau peyang dan berkarat. Kemudian, segel poros terpasang dengan baik dan kuat.
Terakhir, kondisi fisik dari mud guard juga harus diperhatikan. Pastikan mud guard terpasang dengan baik dan tidak ada yang hilang. Selain itu, mud guard jangan sampai robek atau pecah.
Sisihkan waktu kurang lebih 15 menit untuk melakukan pre-trip inspection. Dengan begitu, pengemudi bisa terhindar dari berbagai kerugian yang bisa terjadi di jalanan.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/07/27/104200315/beda-sopir-truk-profesional-paling-dasar-yaitu-lakukan-pengecekan